SuaraMalang.id - Pasar takjil boleh digelar Ramadan 2021 ini di Kabupaten Banyuwangi, meski masih situasi pandemi Covid-19. Namun, ada syarat wajib yang harus diterapkan dan dipatuhi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, pasar takjil diharapkan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat namun dengan tetap memprioritaskan penerapan protokol kesehatan Covid-19.
"Saya sudah koordinasikan seluruh camat, mari bersama-sama memberi ruang berusaha untuk warga berkreasi dengan pasar takjil, agar semakin terbuka ruang pemulihan ekonomi. Tentu tetap dengan protokol kesehatan yang ketat," katanya, dikutip daru beritajatim.com jaringan suara.com, Senin (12/4/2021).
Bupati Ipuk menambahkan, pasar takjil juga dapat menjadi media menguatkan sosialisi protokol kesehatan.
"Jadikan pasar takjil momentum untuk memasifkan penerapan protokol kesehatan. Kesehatan terjaga, ekonomi bergerak, itu intinya," imbuhnya.
Ia juga mengimbau agar para camat memfasilitasi kegiatan pasar takjil, bukan sebaliknya dengan mempersulit masyarakat.
"Camat dan kepala desa agar mendukung pelaksanaan Pasar Ramadan. Jangan dipersulit. Atur dengan baik," ujar Ipuk.
Camat, lanjut dia, harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk membantu higienitas (kebersihan dan sehat) dari masing-masing UMKM.
"Turun bantu UMKM agar makanan-minuman yang dijual saat pasar takjil semakin higienis. Lalu bentuk tim yang tiada henti mengingatkan penerapan protokol kesehatan. Tegur bila ada kesalahan, termasuk semua pedagang harus pakai masker. Kalau perlu bikin lomba, pedagang terbaik dalam penerapan protokol kesehatan," urainya.
Baca Juga: Banyak Orang Ngeluh Sakit Lambung Selama Pandemi Covid-19, Kenapa?
"Lalu yang tidak kalah penting adalah semuanya harus bersih dan nyaman. Bagaimana selama dan setelah berjualan, kebersihannya dijaga. Jangan sampai setelah jualan, sampah berserakan. Beri tambahan tempat sampah di sekitar lokasi," sambungnya.
Ia menambahkan, pengaturan tempat dikoordinir dengan baik agar tidak menimbulkan kemacetan.
"Biasanya memang di titik-titik tertentu saat ada pasar takjil, timbul kemacetan. Saya minta diatur yang baik. Macet sedikit wajar, tapi jangan sampai kemacetannya dalam tahap yang mengganggu banyak orang," ujarnya.
Selanjutnya, Ia juga meminta pasar takjil mengedepankan produk lokal, yakni produk UMKM atau usaha rumahan di Banyuwangi.
"Juga utamakan yang berjualan adalah orang-orang Banyuwangi. Karena biasanya justru di jalan-jalan strategis itu saat Ramadan banyak sekali pedagang musiman dari luar kota. Ini bukan menghalangi orang berjualan, tapi kita harus utamakan warga Banyuwangi karena ini sangat penting untuk pemulihan ekonomi warga," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Panas! Guru Patrick Kluivert Semprot Balik Pengkritik Rafael Struick
-
Calon Pengganti Ole Romeny Tiba di Jakarta! Langsung Bela Timnas Indonesia di FIFA Matchday?
-
Emas Antam Kembali Menggeliat, Cek Harga Terbaru
-
Sedetik Bawa FC Utrecht ke Liga Europa, Miliano Jonathans Cetak Rekor untuk Timnas Indonesia
-
Panas! Alex Pastoor Serang Rekan Miliano Jonathans: Kenapa Itu Harus Diucapkan?
Terkini
-
Prestasi BRI di Panggung Global: 3 Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Layanan QLola by BRI Dukung Sektor E-Commerce hingga Fintech
-
Layanan BRI Taipei Permudah Transaksi Keuangan PMI, Dapat Sambutan Positif
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
BRI Consumer Expo 2025 Hadir di Mall Paskal 23, Bandung hingga 17 Agustus 2025