SuaraMalang.id - Buntut menyeruaknya kasus pelecehan seksual oleh oknum dosen Universitas Jember (Unej), sejumlah telepon misterius meneror korban yang masih pelajar serta sang ibu.
Hal itu diungkap Kuasa Hukum korban, Yamini. Bahwa kliennya, yakni korban dan sang ibu mendapatkan banyak telepon dan pesan singkat intimidasi.
"Karena korban dan ibunya mengalami intimidasi dari beberapa pihak. Apakah itu lewat WA (Whatsapp) ataupun juga lewat telepon. Sehingga kita berusaha menjaga klien dan korban, dengan cara memblokir nomor-nomor tidak dikenal itu," katanya, Kamis (8/4/2021).
Bahkan, lanjut dia, intimidasi itu juga datang dari oknum guru sekolah korban yang meminta agar laporan polisi dicabut.
Baca Juga: Polisi Selidiki Kasus Pencabulan Oknum Dosen Universitas Jember
"Bahkan meminta agar korban segera pergi dari Jember. Karena kasus ini mencemarkan nama sekolah katanya," sambungnya.
Merespon itu, lanjut dia, korban dan sang ibu korban telah diamankan di safe house.
"Namun untuk keamanan dan keselamatan kliem kami, yakni anak di bawah umur itu dan ibunya. Saat ini sudah kami amankan," ujarnya.
Namun demikian dengan adanya desakan mencabut laporan itu, pihaknya mengaku tidak gentar mengahadapi intimidasi itu. Karena terkait proses untuk mengumpulkan informasi perihal korban.
Ia menambahkan, bahwa korban dan sang ibu telah menjalani proses pemeriksaan kepolisian selama 7 jam.
Baca Juga: Oknum Dosen Unej Diduga Cabuli Ponakan, Modusnya Terapi Kanker Payudara
"Proses pemeriksaan sudah dilakukan di Mapolres Jember kemarin, selanjutnya akan dilanjutkan ke pihak terduga pelaku. Yang akan dilakukan hari ini," katanya.
Diberitakan sebelumnya, remaja perempuan berusia 16 tahun mendapat mengalami pelecehan seksual atau dugaan pencabulan dari pamannya sendiri.
Aksi tak senonoh itu terjadi di rumah terduga pelaku saat sepi.
Modus pelecehan seksual yang dilakukan pelaku, yakni menuduh korban mengalami kanker payudara. Kemudian dengan alasan membantu pengobatan atau terapi kanker payudara, kemudian terjadilah pencabulan itu sebanyak dua kali.
Terduga pelaku berinisial RH diketahui berprofesi sebagai dosen muda di Fisip Unej. Konon RH digadang-gadang menjadi calon profesor, setelah lulus gelar PhD di Australia.
Kontributor : Adi Permana
Berita Terkait
-
Apa Itu Catcalling? Bikin Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon di Debat Pilkada Tangsel 2024
-
Pernikahan Bukan Solusi bagi Korban Pelecehan Seksual, Hanya Nambah Masalah
-
Mahasiswi Jambi Diperkosa Senior Mapala, Kemen PPPA Ingatkan Kampus Harus Jadi Garda Depan Pencegahan TPKS
-
Mantan Dosen Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Lecehkan Mahasiswi Berkali-kali
-
Mantan Model Akui Pernah Dapat Pelecehan Seksual dari Donald Trump: Saya Merasa Seperti Sepotong Daging
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Firhando Tiba-tiba Sampaikan Maaf ke ASN Kota Batu
-
Seribuan Lebih Suami Istri di Kota Malang Cerai, Faktornya Paling Banyak Judi
-
Viral Video Perundungan Pendukung Salah Satu Paslon Pilwali Kota Batu
-
Nahas, SMK Muhammadiyah Malang Rugi Rp35 Juta Akibat Kebakaran
-
HIPMI Kota Batu Pecah Kongsi di Pilwali Kota Batu, Anggota ke Gumelar-Rudi