SuaraMalang.id - Sejumlah mahasiswa Universitas 17 Agustus (Untag) 1945 Banyuwangi menggelar demonstrasi menolak impor beras di depan gedung DPRD Banyuwangi, Rabu (31/3/2021).
Mereka memulai unjuk rasa dengan long march dari kampus di Jalan Adi Sucipto dan finish di gedung dewan. Selain berorasi menentang kebijakan impor beras, massa aksi juga menenteng poster kecaman.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Untag 1945 Banyuwangi, Vina Sofiatul Laili mengatakan, aksi demo ini menegaskan bahwa rencana pemerintah tentang impor beras justru akan merugikan petani.
"Rencana impor 1 juta ton beras di tengah masa panen raya padi antara bulan Maret hingga April secara kasat mata merugikan petani. Karena harga dan permintaan beras di masyarakat akan turun," ujarnya, dikutip dari Timesindonesia.co.id jaringan Suara.com.
Baca Juga: Viral Evakuasi Kakek dari Gorong-gorong di Banyuwangi, Warganet Auto Nangis
Padahal, lanjut dia, Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 dengan jelas menyatakan, bahwa pemerintah harus mengutamakan produksi pangan dalam negeri untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan.
"Tetapi jika rencana tersebut tetap dilakukan maka akan sangat berbanding terbalik dengan kebijakan impor 1 juta ton beras yang digulirkan Kementerian Perdagangan," sambungnya.
Ia menambahkan, para petani sudah sengsara akibat diterpa pandemi Covid-19, setahun ini. Apabila rencana impor beras tetap direalisasikan, tentu akan menambah derita rakyat.
"Kita khawatir, meski katanya tidak akan impor beras tapi kita kan tidak tau kalau ternyata diam-diam tetap impor," jelasnya.
Massa aksi juga mengutip pernyataan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso yang meyakini adanya potensi surplus beras tahun ini. Potensi produksi tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Baca Juga: Satu Lagi Tersangka Sindikat Uang Asing Palsu Ditangkap Polresta Banyuwangi
Atas dasar tersebut mahasiswa Banyuwangi dengan tegas menolak dan menuntut rencana impor beras agar benar-benar dibatalkan, sesuai visi misi Presiden Jokowi yang akan menjaga ketahanan pangan nasional.
Berita Terkait
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Siapa Rolf Euren? Winger Subur Gol Keturunan Banyuwangi, Kota Kelahiran sama dengan Elkan Baggott
-
Salmon Kebanting! Ikan Lemuru Banyuwangi Punya Kandungan Setara, tapi Harga Lebih Murah
-
Pemerintah Stop Impor Beras Tahun Ini
-
Sebagian Gugatan UU Cipta Kerja Dikabulkan, Massa Buruh Rayakan dengan Sujud Syukur
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Momen Pilkada, Harga Emas Antam Langsung Melonjak
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
Terkini
-
Firhando Tiba-tiba Sampaikan Maaf ke ASN Kota Batu
-
Seribuan Lebih Suami Istri di Kota Malang Cerai, Faktornya Paling Banyak Judi
-
Viral Video Perundungan Pendukung Salah Satu Paslon Pilwali Kota Batu
-
Nahas, SMK Muhammadiyah Malang Rugi Rp35 Juta Akibat Kebakaran
-
HIPMI Kota Batu Pecah Kongsi di Pilwali Kota Batu, Anggota ke Gumelar-Rudi