SuaraMalang.id - Sebanyak 3000 ton beras dari Vietnam sisa impor 2018 masih menumpuk dan tersebar merata di gudang-gudang bulog Banyuwangi.
Beras-beras tersebut biasanya akan dikeluarkan ketika ada operasi pasar sesuai instruksi pemerintah. Namun hal ini dikritisi oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
HKTI meminta agar tidak menggunakan beras Vietnam sisa impor itu bila nanti ada operasi pasar di Banyuwangi. Ini mengingat, jutaan kilogram beras tersebut telah berusia 3 tahun. Sedangkan produksi panen padi di Banyuwangi tahun ini melimpah.
"Sebaiknya jangan menggunakan beras yang sisa impor itu ya untuk operasi pasar. Seperti informasi yang kami terima, beras tersebut tidak untuk diedarkan di Jawa. Termasuk Banyuwangi," kata Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) HKTI Banyuwangi, Sonny Agus Setiawan, Sabtu (27/3/2021).
Dijelaskan Sonny, musim panen padi pada tahun ini di Banyuwangi diprediksi meningkat. Artinya, kata Sonny, dibanding menggunakan beras impor untuk operasi pasar, alangkah baiknya menggunakan beras dari musim panen raya saat ini.
Langkah ini, dinilainya bisa membantu para petani untuk mengatasi jebloknya harga gabah.
"Beras kita di Banyuwangi sudah melimpah. Jadi operasi pasar tidak perlu menggunakan beras impor lah. Pakai saja beras sendiri, sekaligus bisa membantu petani," katanya.
Mengenai kualitas sisa beras impor di Banyuwangi, Sonny menilai kualitas beras setelah penyimpanan selama 3 tahun pasti menurun.
"Beras kalau lama disimpan, pasti ada penurunan mutu. Meskipun diproses kembali dengan mengelupaskan kulit ari, namun baunya pasti apek," katanya.
Baca Juga: Presiden Jokowi : Tak Ada Impor Beras Selama Beberapa Bulan Mendatang
Soal penundaan wacana impor beras, Sonny pun turut lega. Karena HKTI sendiri kurang sepakat dengan wacana itu. Terlebih jika dilakukan di musim panen raya saat ini. Menurutnya, wacana impor beras menjadi salah satu faktor psikologis yang mempengaruhi anjloknya harga gabah saat ini.
"Kalau ditunda, para petani pastinya turut lega. Namun yang jelas, kami kurang bersepakat soal wacana impor beras ini. Terlebih di masa panen raya seperti ini," jelas Sonny.
Sebelumnya, penelusuran TIMESIndonesia, jejaring media suara.com, sebanyak 3.000 ton beras dari Vietnam sisa impor pada tahun 2018 masih tersimpan di Banyuwangi. Beras-beras tersebut masih tersimpan secara rapi di gudang-gudang Bulog bersama tumpukan beras lokal Banyuwangi lainnya.
Kebutuhan pangan di Banyuwangi untuk 3 tahun ke depan juga dipastikan aman. Bulog telah memiliki stok beras sejumlah 14 ribu ton beras lokal. Jika ditotal dengan sisa impor, ada 17 ribu ton beras yang tersimpan di Banyuwangi.
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi : Tak Ada Impor Beras Selama Beberapa Bulan Mendatang
-
Jokowi: Saya Pastikan Hingga Juni Tak Ada Beras Impor Masuk Indonesia
-
Lagi Musim Panen Raya Padi, Jatim Ramai-ramai Tolak Wacana Impor Beras
-
PDI Perjuangan Kritik Rencana Impor Beras, Hasto Beberkan Alasannya
-
Ribut-ribut Soal Pemerintah Impor Beras, DPRD Bantul: Petani Akan Merugi
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Wisata Bromo, 2 Lansia Tewas!
-
Program MBG Dorong Lapangan Kerja, Warga Lumajang Rasakan Manfaat Nyata
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen