Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 23 Maret 2021 | 22:21 WIB
Ilustrasi tenggelam. ABK hilang di pantai Pancer Jember. [Unsplash/@greystorm]

SuaraMalang.id - Seorang ABK hilang akibat perahu nelayan dihempas ombak Pantai Pancer Jember diketahui bernama Mat Yasin (33). Korban merupakan warga  asal Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing, Kabupaten Malang.

Kasatpolair Polres Jember Iptu M Naim mengatakan, korban Mat Yasin diketahui menikah dengan wanita asal Dusun Mandaran, Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger. Korban sehari-hari sebagai nelayan di Pantai Pancer.

"Terkait musibah laka laut itu, korban hilang yakni satu orang ABK perahu. Sesuai KTPnya warga Kabupaten Malang. Tapi tinggal di Puger karena menikah dapat warga Jember," katanya, Selasa (23/3/2021).

Ia melanjutkan, kecelakaan laut yang melibatkan 4 perahu nelayan itu terjadi saat proses kepulangan usai mencari ikan.

Baca Juga: Ombak Pantai Selatan Jember Hempas 4 Perahu Nelayan, Seorang ABK Hilang

"Para nelayan yang naik jukung (perahu nelayan) pulang dari melaut, menuju Pantai Pancer. Kemudian sesampainya di kawasan Plawangan ada ombak besar dan terjadilah laka laut. Total ada 4 perahu, 3 rusak berat, dan satu perahu terbalik. Korban hilang ada di perahu yang terbalik itu," jelasnya.

Naim mengatakan, saat musibah laka laut itu, ketinggian ombak cukup tinggi.

"Untuk ketinggian ombak sesuai dari informasi yang kami terima dari BMKG Surabaya, saat itu setinggi 2 sampai 4 meter," katanya.

Kekinian, Satpolair Polres Jember telah berkoordinasi dengan Basarnas Jember dan potensi SAR lainnya untuk menggelar operasi pencarian korban.

"Untuk pencarian korban, kami meminta bantuan Tim Basarnas dan dibantu Potensi SAR binaan Satpolair Puger. Untuk pencarian akan langsung dilakukan hari ini, dan selama 7 hari ke depan," katanya.

Baca Juga: Terungkap, Ada Pembangkang Bupati Jember Hendy Siswanto

Mengingat ombak yang besar dan tinggi serta cuaca tidak menentu. Pihaknya menghimbau nelayan untuk tidak melaut sementara waktu.

"Karena cuaca tidak menentu, dan kami selalu memantau kondisi ombak dari BMKG Surabaya. Untuk saat ini, nelayan kami himbau untuk tidak melaut. Menunggu informasi perkembangan berikutnya. Saat ini ombak masih berbahaya," tandasnya.

Kontributor : Adi Permana

Load More