Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 02 Maret 2021 | 16:33 WIB
Suasana di Panti Asuhan Bhakti Luhur Kota Malang, Selasa (2/3/2021). [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

SuaraMalang.id - Sejumlah 10 dari 170 penghuni Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur Kota Malang yang kedapatan reaktif Covid-19 usai tes antigen dipindah ke Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard, Selasa (2/3/2021). Mereka akan menjalani isolasi mandiri.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif menjelaskan pemindahan 10 orang itu untuk mengurangi kerumunan di kompleks panti asuhan. Kemudian, mereka bisa mengurus diri sendiri alias mandiri. Pertimbangan terkahir, terdapat gejala batuk yang tidak kunjung membaik.


"Jadi informasi awal yang kami dapat 10 orang itu adalah mahasiswa PKl (magang) dan pengasuh. Akhirnya kami bawa ke RS Lapangan untuk perawatan lebih baik dan kondisinya (diharapkan) bisa segera membaik," kata Husnul, Selasa.


Perlu diketahui, sebelumnya diberitakan 170 orang yang terdiri dari pengasuh dan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Panti Asuhan Bhakti Luhur Malang mengikuti tes rapid antigen dan hasilnya reaktif Covid-19. Tes massa dilakukan menyusul laporan sejumlah lima orang penghuni panti yang mengeluhkan sakit flu dan batuk, Kamis (26/2/2021) pekan lalu.

Baca Juga: Ini Kronologi Dugaan Penembakan Pengasuh Ponpes Thoriqul Jannah di Malang

Husnul melanjutkan, sejumlah 160 orang penghuni panti menjalani isolasi mandiri di kompleks panti asuhan dan mendapatkan pengawasan ketat dari Puskesmas Mulyorejo.  Tenaga kesehatan akan berkoordinasi dengan pengasuh di sana untuk memenuhi nutrisi dari anak berkubutuhan khusus dan pengasuh yang kedapatan mendapat hasil reaktif.


"Saat ini sedang kami pantau terus kesehatannya dari hari ke hari. Semoga nanti saat dilakukan tes antigen lagi sudah mendapat hasil negatif," ujarnya.

Kontributor: Bob Bimantara Leander

Load More