Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 18 Februari 2021 | 09:26 WIB
Salah satu rumah di Kabupaten Malang yang terdampak tanah gerak dan dipasang garis peringatan. [Foto: BPBD Kabupaten Malang/ TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Sejumlah 2 kepala keluarga (KK) di Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur mengungsi. Mereka terdampak tanah bergerak.

Keputusan untuk mengungsi juga berdasar hasil asesmen BPBD Kabupaten Malang, Rabu lalu (17/2/2021). Lantaran didapati rumah mengalami retak dan sebagian rusak berat.

Plt Kabid Penanggulangan Kedaruratan Bencana, BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, seluruh warga terdampak tanah bergerak telah mengungsi ke tempat di rumah saudara.

"2 KK tersebut saat ini mengungsi di rumah sanak saudara," ujarnya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id media jejaring suara.com, Kamis (18/2/2021).

Baca Juga: Diduga Ada Praktik Penimbunan, Harga Pakan Ternak di Malang Mahal

Meski mengungsi, lanjut dia, rumah sanak saudara yang ditempati juga masuk area rawan.

"Ada dua rumah mengalami kerusakan. Sedangkan 16 rumah lainnya rawan terdampak tanah gerak," jelasnya.

Sejumlah 16 rumah rawan tersebut, warga masih memilih bertahan atau belum mengungsi.

"Yang lain masih berusaha bertahan dengan tetap berusaha waspada terhadap kondisi situasional yang ada," terangnya.

Ia menambahkan, penyebab tanah bergerak tidak lain akibat intensitas hujan yang tinggi sebulan ini. Tercatat ada 18 rumah alami retakan di Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: PPKM Mikro Kota Malang, RT Digelontor Anggaran Total Rp 2 Miliar

"Hari ini kami sudah melakukan asesmen. Sedangkan kebutuhan utama adalah tenda untuk mengantisipasi retakan atau pergerakan tanah semakin parah," sebutnya.

Dia menegaskan, petugas BPBD, PMI beserta relawan terus bersiaga dan memantau tanah gerak yang ada di Desa Tulungrejo, Kabupaten Malang tersebut.

Load More