Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 14 Februari 2021 | 11:40 WIB
Penyerang Liverpool Sadio Mane (tengah) tak bisa menyembunyikan kekecewaan usai gagal memanfaatkan peluang saat menghadapi Manchester City dalam laga pekan ke-23 Liga Inggris di Stadion Anfield, Senin (8/2/2021) dini hari WIB. [Jon Super / POOL / AFP].

Tim tandang selalu mendapatkan hasil lebih baik setelah lockdown dibandingkan sebelum lockdown. Kemenangan kandang berkurang 2 persen, sebaliknya kemenangan tandang naik 26 persen.

Kartu kuning untuk tim tandang juga turun dari rata-rata 1,9 kartu per laga menjadi 1,5 kartu per pertandingan selama tak ada penonton. Ini menandakan wasit tak lagi terprovokasi keadaan di dalam lapangan.

"Laga kandang dan tandang jadi berbeda, tak seperti dulu," kata bos Manchester United Ole Gunnar Solskjaer.

Dan bedanya, kata Michael Caulfield, psikolog olahraga terkemuka Inggris, "faktor pengintimidasi hilang di mata lawan."

Baca Juga: Leicester Balik Menang Kontra Liverpool, Rodgers Puas dengan Kinerja Timnya

Pernyataan pemain Liverpool Fabinho ini menguatkan hal itu. "Seandainya penonton menyaksikan laga kami melawan United dan Burnley, saya yakin hasilnya akan berbeda jika ada dukungan penonton."

Liverpool sendiri adalah klub yang paling terpukul oleh 'dampak tribun kosong', namun penampilan kandang Brighton, Newcastle dan Sheffield United juga berantakan tanpa penonton.

Liverpool juga kesulitan karena krisis cedera berkepanjangan tiga bek tengah pilihan pertamanya dan "kelelahan mental" sehingga kesulitan mencetak hasil 100 persen dalam pertandingan.

Testosteron dan konsentrasi

"Ketiadaan penonton amat merusak penampilan; lawan menjadi tak takut, dan itu telah meratakan banyak hal," kata Caulfield.

Baca Juga: Klasemen Terbaru Liga Inggris: Manchester City Makin Tak Terkejar

West Ham yang berperingkat enam dalam klasemen liga paling diuntungkan oleh stadion tak berpenonton. Mereka memenangkan 29,73 persen poin lebih banyak dibandingkan sebelum lockdown.

Load More