SuaraMalang.id - Pemuda berinisial S (20) warga Desa Kajar, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso ancam petugas pemulasaraan jenazah COVID-19 dengan samuari. Ia menolak ibunya dimakamkan secara protokol COVID-19.
Selain mengancam petugas dengan senjata tajam, pelaku juga mau membakar mobil aparat kepolisian yang mengawal tim pemulasaraan jenazah COVID-19. Ia juga berteriak tak percaya adanya Virus Corona.
Akibatnya, pelaku diringkus aparat kepolisian.
Kapolres Bondowoso, AKBP Erick Frendriz membenarkan peristiwa tersebut. Pelaku inisial S melawan petugas karena tidak ingin almarhum ibunya dimakamkan secara protokol COVID-19.
"Betul. Ada penolakan dari anaknya. Agar ibunya tidak dimakamkan secara protokol COVID-19," jelasnya, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id jaringan suara.com, Kamis (11/2/2021).
Ia melanjutkan, pelaku S tidak ingin almarhum ibunya, diketahui bernama Maryati (41) meninggal terkonfirmasi positif COVID-19, dimakamkan secara protokol.
Sebelumnya, masih kata dia, anggota polisi telah melakukan pendekatan persuasif bersama kepala desa dan tokoh masyarakat setempat. Namun pelaku tetap bersikukuh menolak pemakaman secara protokol COVID-19.
"Karena mengancam keselamatan aparat dan petugas kesehatan, sementara pemuda tersebut terpaksa kami amankan," pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kronologi bermula Maryati (41), warga Desa Kajar, Tenggarang dinyatakan meninggal terkonfirmasi positif COVID-19 di RSUD dr Koesnadi. Hal itu dibuktikan dengan hasil tes swab PCR.
Baca Juga: Virus Baru RacCS203 Ditemukan Pada Spesies Kelelawar, Mirip Covid-19
Proses pemulasaraan jenazah akhirnya menggunakan protokol kesehatan COVID-19. Juga melibatkan sebagian anggota keluarga dengan APD lengkap dan sesuai syariat Islam.
Namun pada saat proses pemakaman di desa setempat terjadi penolakan keras oleh inisial S (20), anak almarhum Maryati. Karena tak percaya adanya COVID-19, Ia ngotot agar ibunya dimakamkan secara umum.
Tak tanggung-tanggung, ia mengancam akan membakar rumah sakit, serta mobil polisi. Bahkan, dengan sajam samurai ia juga mengancam petugas jika jenazah ibunya tetap dimakamkan secara protokol COVID-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Lewat MotoGP Mandalika 2025, BRI Dorong Sport Tourism Nasional dan Kebangkitan Ekonomi Daerah
-
BRI Kembangkan UMKM Kuliner Asal Padang Agar Siap Bersaing di Pasar Global
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa