SuaraMalang.id - Ritual penggandaan uang kembali terjadi, kali ini di Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung, Jember. Mungkinkah kasusnya sama dengan Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng?
Dilansir dari Suarajatimpost.com jaringan Suara.com, awalnya polisi mendapatkan laporan warga bahwa ada kegiatan ritual di kuburan desa setempat, tengah malam (27/1/2021). Setelah dicek, rupanya ada banyak orang sedang berkerumun dan tidak menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID0-19.
Polres Jember pun membubarkan paksa aktivitas diduga juga ada unsur penipuan tersebut.
Kapolsek Jenggawah, PolresJember, AKP Makruf mengatakan, bahwa ritual tersebut diindikasikan ada modus penipuan dengan dalih penggandaan uang. Sebab, setiap peserta ritual wajib membayar mahar, yakni sebesar Rp 120 ribu. Kemudian ada iming-iming mendapatkan dana gaib sejumlah Rp 1 miliar.
Baca Juga: Lawan Kebijakan Bupati Jember Faida, Kantor OPD Disegel Komisi C
“Dari informasi yang kami terima, mereka dijanjikan uang sebesar Rp 1 miliar jika mengikuti ritual ini, dengan catatan harus membayar Rp 120 ribu,” kata AKP Makruf, Kamis (28/1/2021).
“Kami beri imbauan untuk menghentikan kegiatannya, namun mereka tidak mau, akhirnya kami bubarkan, karena mereka tidak mematuhi prokes, pengikutnya sebagian besar tidak mengenakan masker,” imbuhnya.
Akibat peristiwa itu, lanjut AKP Makruf, masyarakat diimbau agar tidak mudah percaya dengan hal-hal yang tidak masuk nalar dan logika. Apalagi ada syarat harus membayar dengan nominal tertentu.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan hal-hal yang tidak masuk akal," ujarnya.
Kekinian, polisi masih melakukan penyelidikan mendalam terungkapnya diduga ritual penggandaan uang di Jember tersebut.
Baca Juga: Disuntik Vaksin COVID-19, Bupati Jember Faida: Biasa Saja
"Kami masih mendalami kasus ini, namun sejauh ini belum ada korban yang lapor ke kami,” pungkasnnya.
Kasus serupa pernah terungkap dan menghebohkan seantero Indonesia 2016 silam, yakni kasus Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng di Kabupaten Probolinggo. Pemilik Padepokan Dimas Kanjeng ini diklaim mampu menggandakan uang bahkan pengikutnya banyak dari berbagai daerah. Kasusnya kemudian dibongkar Polda Jatim, bahkan di padepokannya ditemukan beberapa jasad yang dikubur diduga jadi korban pembunuhan.
Berita Terkait
-
Gali Rumah Sakit dari Abad ke-18, Arkeolog Temukan Prasasti Kutukan untuk Ritual Mengerikan
-
Mengenal Apa Itu Ritual Dolop Dayak Agabag, 'Pengadilan Sungai' Mencari Pelaku Pembunuhan
-
Arkeolog Temukan Patung 7000 Tahun di Kuwait dengan Tengkorak Mirip Alien, Hasil Ritual Apa?
-
Makam 1500 Tahun di Peru Ungkap Ritual Mengerikan, Ayah Tega Tumbalkan Anak!
-
Bagian dari Ritual, Arkeolog Temukan 13 Mumi Mesir Kuno dengan Lidah Emas
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Kanjuruhan Butuh Sofa dan Kasur Darurat, Demi Skor Kelayakan BRI Liga 1
-
Target Pajak Parkir Kabupaten Malang Naik Jadi Rp1,58 Miliar di 2025
-
Miris! Tekanan Ortu dan Weton Picu Lonjakan Pernikahan Dini di Malang
-
Dugaan Korupsi Dana Ketahanan Pangan Guncang Desa Karangwidoro, Mantan Kasun Terlibat?
-
Bupati Malang Sanusi Serius Kembangkan Kabupaten Nila