Scroll untuk membaca artikel
Bimo Aria Fundrika
Jum'at, 22 Januari 2021 | 06:40 WIB
Bupati Sleman, Sri Purnomo. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraMalang.id - Selama ini vaksin dipercaya untuk mampu mencegah penularan virus corona. Namun, Bupati Sleman Sri Purnomo positif COVID-19 tidak lama setelah dirinya di vaksin. 

Kondisi ini tentu menjadi pertanyaan. Jika benar vaksin melindungi dari virus corona, mengapa seorang yang telah divaksin masih bisa tertular dengan virus corona?

Saat dihubungi oleh Suara.com, Kamis, (21/2/2021), Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi.

"Betul, vaksin belum efektif bila baru satu kali. Antara vaksin ke-1 dan vaksin ke-2 ada jarak 14 hari, sangat mudah tertular dan belum sampai ke status protektif," ujar Iris kepada Suara.com.

Baca Juga: Bupati Positif Corona Usai Suntik Vaksin COVID-19, Kata Dinkes Mengejutkan

Ia juga mengingatkan, meskipun telah divaksin dua kali, risiko tertular masih dimungkinkan. Oleh sebab itu penting untuk selalu menjaga protokol kesehatan.

Bupati Sleman Sri Purnomo menerima vaksinasi Covid-19 pertama di Sleman, yang dilaksanakan di Puskemas Ngemplak II, Kamis (14/1/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Karena itu protokol kesehatan tetap harus dijalankan selama pandemik," kata Iris.

Sri Purnomo pun menceritakan kronologis dirinya tertular COVID-19. Dia nyatakan positif COVID-10 Rabu kemarin.

"Sebelumnya, Rabu 20 Januari 2021 saya menjalani tes swab antigen, yang mana hasilnya dinyatakan positif, kemudian dilanjutkan dengan tes swab PCR, di mana hasil yang saya terima pagi ini dinyatakan positif," ujarnya.

Sri Purnomo melanjutkan, pada Kamis pukul 13.00 WIB, ia ke rumah sakit untuk melakukan rontgen thorax dan juga CT ccan thorax.

Baca Juga: Tolak Vaksinasi Mandiri, Koalisi: Alasan untuk Mempercepat Tidak Diterima

"Kondisi kesehatan saya hari ini alhamdulilah 100 persen sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apa pun. Memang pada hari Selasa, malam Rabu tanggal 19 Jan 2021, saya sempat batuk-batuk dan suhu badan naik di angka 37,6 derajat," imbuh suami Kustini kata dia.

Sri memaparkan, saat ini ia sedang menjalani isolasi mandiri di rumah dinas dan tidak di rumah sakit karena kondisi badannya yang tidak menunjukkan gejala apa pun.

Load More