SuaraMalang.id - Ketika bisnis lain limbung dalam kondisi pendemi Covid-19 ini, peternak burung puyuh di Jember, Jawa Timur, ternyata masih bisa 'ngomzet'. Bagaimana strategi bertahannya?
Novan Jaelani, salah satu peternak puyuh menuturkan, tak sulit untuk memelihara burung puyuh tersebut. Bahkan dirinya memiliki ribuan ekor burung puyuh yang selalu menghasilkan telur burung.
"Yang penting perawatan yang bagus dan mengasih makan tidak telat dan kebersihan dijaga. Ketika musim hujan seperti ini, vitamin juga harus diberikan, juga untuk malam hari burung puyuh diberikan tempat yang hangat dengan cara memasang lampu yang berdaya besar," ungkap Novan ditemui suarajatimpost.com, media jejaring suara.com, Sabtu (09/01/2021).
Berbicara nilai ekonomis, Novan menyebut burung puyuh cukup menjanjikan. Selain telurnya bisa dijual, dagingnya pun bisa dijadikan santapan.
Ia menghitung dari setidaknya 2.500 ekor burung puyuh yang dimiliki dari kandang berukuran 7 x 8 meter, menghasilkan 22 kilogram telur puyuh per harinya.
"Itu kita jual per kilogramnya Rp 22 ribu. Kalau untuk pembeli saya pribadi tidak kesulitan mencari, karena ada pengepul dari wilayah Umbulsari setiap tiga hari sekali datang untuk mengambil telur telur yang dihasilkan," tutur pria berisi 34 tahun ini.
Bahkan pengepul tersebut meminta dirinya menambah stok telur burung puyuh karena akan dipasarkan hingga daerah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Terpisah Kepala Desa Menampu Jember Aan Rofi'i mengaku bila bahagia dan bangga dengan apa dilakukan salah satu warganya tersebut. Menurut Aan, pria seperti Novan ini menjadi penting bagi ekonomi kerakyatan di tengah pandemi COVID-19.
"Kami bersama pemerintahan Desa Menampu berusaha sepenuh hati untuk mendatangi tiap pengusaha - pengusaha yang berada di wilayah kami, seperti halnya pengusaha ternak puyuh petelur yang notabene prospek sangat menjanjikan," ucapnya.
Baca Juga: Parkir Sepeda Motor Setahun, Tagihan Karcisnya Capai Rp 1,6 Juta
Aan berharap kesuksesan Novan bisa dicontoh masyarakat lainnya untuk merintis usaha, tak hanya beternak tapi juga usaha yang memiliki prospek menjanjikan di tengah pandemi COVID-19.
Berita Terkait
-
Parkir Sepeda Motor Setahun, Tagihan Karcisnya Capai Rp 1,6 Juta
-
Sekeluarga Naik Motor Meninggal Dunia Ditabrak Mobil
-
Tragis, Sekeluarga Tewas Akibat Jalan Berlubang di Jember
-
Kalah Kuat Cekcok Batas Tanah, Kakek Nimin Bacok Tetangga Pakai Celurit
-
KMBKM Laporkan Balik Pengadu Wakil Bupati Jember Muqit
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
BRI Cetak Aiko Maju, UMKM Tangguh Pemasok Bahan Utama Program MBG di Kepulauan Siau
-
Cara Klaim Kompensasi Tiket KA Akibat Argo Bromo Anggrek Anjlok
-
KA Argo Bromo Anggrek Anjlok, Ini Daftar Kereta Api Terdampak Yang Dibatalkan
-
Transformasi BRIVolution Reignite & fokus UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan BRI
-
Jangan Salah Pilih! Panduan Lengkap Memilih Vitamin yang Aman untuk Keluarga