Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 08 Januari 2021 | 23:13 WIB
Penampakan sepeda motor milik mahasiswa asal Papua terparkir setahun lamanya di Stasiun Jember. [foto: suarajatimpost.com]

SuaraMalang.id - Satu unit sepeda motor terparkir hampir setahun di Stasiun Jember. Alhasil, tagihan karcis parkirnya mencapai Rp 1,6 juta.

Diketahui sepeda motor dengan Nopol P 6591 NV ini milik salah satu mahasiswa asal Papua.

Lantaran terdampak pandemi Covid-19, mahasiswa tersebut belum bisa kembali ke Jember.

Koordinator Petugas Parkir Wiwit Fitra Samanta mengatakan, bahwa sepeda motor yang terparkir tersebut sejak Februari 2020. Si empu sepeda motor sempat datang ke stasiun pada November 2020. Ia mengaku belum bisa mengambil motornya lantaran pulang ke Papua dan tak bisa kembali lagi ke Jember akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Tragis, Sekeluarga Tewas Akibat Jalan Berlubang di Jember

"Karena terkendala pandemi Covid-19. Pemiliknya ini tidak bisa kembali ke Jember. Jadi motor itu parkir sampai hampir setahun. Total kalau dari bulan Februari 2020 sampai Januari 2021," ujar Wiwit seperti dikutip dari suarajatimpost.com--media jejaring suara.com, pada Jumat (8/1/2021).

Wiwit juga menambahkan, selama dititipkan di lahan parkir Stasiun Jember. Motor selalu dijaga dan ditutup dengan banner bekas agar tidak kepanasan. Bahkan karena terlalu lamanya terparkir, kondisi motor itu sampai berkarat. Mengingat lahan parkir Stasiun Jember merupakan tempat terbuka.

"Tapi selalu kami pindah-pindahkan untuk berada di tempat aman dan dijaga. Karena bentuk tanggung jawab kami. Juga kami tutupi kain banner bekas, agar spidometernya tidak rusak. Bahkan beberapa kali bagian mesinnya jadi sarang tawon, tapi kami bersihkan karena memang sudah tanggung jawab kami," ujarnya.

Dari keterangan pemilik motor, lanjut Wiwit, sang mahasiswa ini mengaku belum memiliki uang lantaran tagihan parkir mencapai Rp 1,6 juta hingga Januari 2021. Namun ia lupa tak menanyakan identitas nama pemilik motor tersebut.

"Untuk namanya saya lupa, tapi hanya diminta kertas parkir dan STNK saat akan mengambil motornya. Tapi karena alasan biaya parkir yang kurang lebih Rp 1,6 juta, dia (mahasiswa asal Papua) minta keringanan dan janji akan kembali lagi ke stasiun untuk mengambil motornya secepatnya," jelas Wiwit.

Baca Juga: KMBKM Laporkan Balik Pengadu Wakil Bupati Jember Muqit

Terpisah, Branch Manager 9 Jember Yan Wahid Prasetya membenarkan, persoalan adanya parkir motor yang berada di Stasiun Jember hampir setahun.

"Memang benar ada motor yang diparkir di Stasiun Jember, yang jika dihitung lamanya kurang lebih 11 bulan atau hampir setahun," katanya.

Ia menambahkan, soal pembayaran parkir menurutnya masih bisa dibicarakan lagi.

"Karena lahan parkir kami menggunakan sistem komputerisasi. Total biayanya mencapai kurang lebih Rp 1,6 juta. Tapi kami bisa memberikan keringanan, dengan saling membicarkan kaitannya biaya parkir ini. Petugas kami juga sudah sempat berkomunikasi dengan pemilik motor," tukasnya.

Load More