SuaraMalang.id - Hingga kini masih ada sejumlah masyarakt yang meragukan vaksin Covid-19 yang rencanana akan dipersiapkan pemerintah. Untuk membuat masyarakat percaya, sejumlah pejabat publik menyatakan siap jadi yang pertama menerima vaksin Covid-19.
Setelah sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan siap menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19, kini Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin siap melakukan hal serupa.
"Kalau bapak presiden disuntik vaksin Covid-19, sudah pasti menteri kesehatannya harus disuntik duluan," ujar Menkes Budi saat konferensi pers di Bio Farma, Rabu (30/12/2020).
Budi menambahkan presiden memang harus terlihat lebih dulu disuntik vaksin, agar memberikan rasa aman dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi Covid-19. Sekaligus menjamin aspek mutu dan kualitas, bahwa vaksin sudah teruji.
"Cuma yang kelihatan di media mungkin harus presidennya duluan, tidak boleh menteri ya, karena kita harus menjaga keamanan bapak presiden itu adalah tugas kita," pungkas Menkes Budi.
Di sisi lain dalam video keterangan pers Istana Merdeka Rabu, 16 Desember 2020 lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan siap untuk menjadi orang Indonesia pertama yang disuntik vaksin Covid-19.
"Saya ingin tegaskan lagi nanti saya yang akan menjadi penerima pertama, divaksin pertama kali, hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman," ungkap Jokowi.
Selain Presiden Jokowi dan Menkes Budi, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih beberapa waktu lalu juga menyatakan siap menjadi salah satu orang yang disuntik vaksin Covid-19 lebih dulu.
"IDI mendukung vaksinasi Covid-19 dan saya sebagai Ketua PD IDI siap menjadi orang yang pertama disuntik vaksin," kata Daeng beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Satgas Evaluasi Semua Kegiatan Libur Akhir Tahun
Tidak hanya itu, Daeng juga memastikan jika dokter-dokter anggota IDI siap menjadi kelompok pertama penerima vaksin Covid-19, dengan syarat vaksin sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) yang dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
"Mungkin karena dianggap sebagai yang terdepan dalam bidang kesehatan, kami juga bersedia menjadi salah satu yang siap pertama dilakukan penyuntikan," sambung Daeng di Sekretariat PB IDI Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
Terkini
-
Popok Kain Kekinian: Bumbi Ubah Limbah Jadi Berkah, Libatkan Komunitas & Raih Dukungan BRI
-
Weekend Banking BRI: Solusi Transaksi Libur Panjang Maulid Nabi 2025
-
Rekomendasi Sepatu Asics untuk Running, Dapatkan Harga Spesial Saat 9.9
-
Apresiasi Nasabah di Hari Pelanggan Nasional 2025, BRI Perkuat Transformasi Layanan Digital
-
Transformasi Digital BRI Perkuat Dana Murah dan Dorong Profitabilitas