SuaraMalang.id - Wali Kota Malang Sutiaji batal mengizinkan perguruan tinggi menggelar wisuda tatap muka. Penyebabnya kasus penularan covid-19 di wilayahnya kembali menunjukkan peningkatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, batalnya izin wisuda tatap muka itu merujuk surat edaran Nomor 30 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Wisuda Dalam Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 bagi Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta.
Dalam surat itu dijelaskan agar seluruh rektor atau pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta melaksanakan kegiatan wisuda di lingkungannya dengan sistem daring dan tidak dilaksanakan secara tatap muka.
Hal itu bertujuan untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19. Surat edaran tersebut ditandatangani Wali Kota Sutiaji pada 10 Desember 2020.
Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkot Malang Nur Widianto membenarkan jika Wali Kota Sutiaji menarik kembali aturan yang mengizinkan wisuda digelar tatap muka. Hal itu didasarkan hasil rapat koordinasi (rakor) dan evaluasi bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Setelah rakor Covid-19 yang dipimpin Ibu Gubernur, salah satu yang dievaluasi adalah pelaksanaan wisuda, untuk kembali dilaksanakan secara daring kembali," katanya dikonfirmasi Suara.com melalui pesan singkat.
"Surat edaran (SE) untuk itu (wisuda) sedang diproses," imbuhnya.
Ia melanjutkan, bahwa wisuda memang berpotensi dan berisiko tinggi terjadinya penularan virus.
"Semua kegiatan yang memiliki potensi berhimpun (kerumunan massa) menjadi potensi (penularan)," katanya memungkasi.
Baca Juga: Ditemukan Pelanggaran, TPS di Surabaya dan Malang Ini Akan Coblosan Ulang
Seperti diberitakan sebelumnya, Wali Kota Sutiaji sempat memperbolehkan perguruan tinggi menggelar wisuda tatap muka. Namun harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat.
Tak hanya itu, pihak perguruan juga wajib mengajukan permohonan perizinan agar mendapatkan rekomendasi dari satgas.
Berdasarkan data laporan Satgas Covid-19 Pemkot Malang, jumlah konfirmasi positif mencapai 2.417 kasus, per 10 Desember 2020. Khusus hari ini ada penambahan sejumlah 31 kasus baru.
Dilaporkan pula kesembuhan bertambah 16 pasien, total kesembuhan 2.128. Sedangkan laporan meninggal dunia berjumlah 248 orang.
Kontributor : Aziz Ramadani
Berita Terkait
-
Ditemukan Pelanggaran, TPS di Surabaya dan Malang Ini Akan Coblosan Ulang
-
1 Paslon Akui Kalah, 2 Paslon Saling Klaim Menang Pilkada Kabupaten Malang
-
Gerakan KawalCOVID19 Merasa Dicatut Tanpa Izin Oleh Pemerintah di BDF
-
Pascapencoblosan, Dua Paslon Pilkada Kabupaten Malang Klaim Kemenangan
-
Air Terjun Tumpak Sewu Curi Perhatian, Panoramanya Bak Film Jurrasic Park
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Laga Arema FC vs Madura United, Stadion Kanjuruhan Dikawal Ketat 758 Personel Gabungan
-
Rekayasa Lalu Lintas Malang Saat Libur Nataru 2026, Jalur Wisata Perhatian Utama
-
Malang Sambut Tahun 2026 dengan Doa Bersama untuk Korban Bencana Sumatera, Tahun Baru Kembang Api!
-
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Wisata Bromo, 2 Lansia Tewas!
-
Program MBG Dorong Lapangan Kerja, Warga Lumajang Rasakan Manfaat Nyata