Kasus Keracunan MBG di Malang Diduga Karena Ompreng Tak Dicuci Bersih

Dinkes Malang temukan mikroba di 3 dari 4 sampel makanan MBG. Diduga akibat wadah kurang bersih dan penggunaan air sumur saat memasak.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 14 Oktober 2025 | 17:23 WIB
Kasus Keracunan MBG di Malang Diduga Karena Ompreng Tak Dicuci Bersih
Ilustrasi ompreng di dapur MBG. [Ist]
Baca 10 detik
  • Dinkes Malang temukan mikroba pada 3 dari 4 sampel makanan 'Makan Bergizi Gratis' yang tak layak konsumsi.
  • Kontaminasi mikroba diduga dari wadah kotor bekas ikan dori & penggunaan air sumur untuk memasak.
  • Dinkes sarankan kebersihan wadah, kontrol suhu, masak benar, & pakai air PDAM untuk cegah terulang.

SuaraMalang.id - Setelah dilakukan tes laboratorium oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, ditemukan kandungan mikroba pada tiga dari empat sampel makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga dalam kondisi tidak layak konsumsi atau basi saat dibagikan.

Menurut Kepala Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif di Kota Malang, Jawa Timur, mengatakan kandungan mikroba pada tiga dari empat menu MBG merupakan hasil uji laboratorium yang dilakukan setelah pengambilan sampel di lapangan oleh petugas Puskesmas menggunakan alat sanitarian kit.

"Setelah menggunakan sanitarian kit ada pemeraman 48 jam. Dari empat sampel makanan ada tiga mengandung mikroba dan satunya tidak," kata Husnul, Selasa (14/10/2025).

Menurut Husnul, menu yang kedapatan mengandung mikroba adalah ayam suwir, tumis sayuran berupa buncis, jagung, dan wortel, serta nasi.

Baca Juga:Katering RKP Manfaatkan KUR BRI untuk Pasok Makanan bagi Program Makan Bergizi Gratis

Sedangkan, satu menu yang bebas kandungan mikroba adalah tahu goreng.

Dari hasil uji laboratorium itu, Dinkes Kota Malang menyimpulkan bahwa kontaminasi mikroba pada makanan MBG bisa dikarenakan kurang bersihnya proses pencucian nampan atau ompreng yang digunakan sebagai wadah menu MBG.

"Karena kalau dari telusur, itu karena ompreng sebelumnya digunakan untuk menu ikan dori, sehingga ada kemungkinan mencucinya tidak bersih," ucapnya.

Husnul pun menyebut bahwa proses pencucian wadah menu MBG juga perlu direndam menggunakan air panas guna menghilangkan sisa lemak dan bau dari sisa makanan.

Selain itu, Dinkes setempat menyarankan agar petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) senantiasa mengecek kesesuaian suhu pada alat penyimpanan bahan baku MBG atau cold storage.

Baca Juga:Kapolri Blusukan ke SPPG Polda Bali, Cek Alat Masak hingga Penyimpanan Bahan Baku

Kontrol terhadap suhu penyimpanan makanan untuk memastikan bahan baku tetap dalam kondisi layak dan mencegah kontaminasi.

Tak hanya itu, ia mengingatkan agar kejadian serupa tidak terulang, maka setiap menu yang dihidangkan sebagai paket MBG agar dimasak sesuai ketentuan.

Husnul juga menyampaikan proses memasak makanan MBG di semua SPPG disarankan lebih memprioritaskan menggunakan air dari PDAM.

"Karena dalam proses masaknya ini MBG masih menggunakan air sumur," ucapnya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini