Pilkada Malang 2024: Potensi Manipulasi Suara dan Ujaran Kebencian Jadi Ancaman

Kalau melihat indeks kerawanan, tahapan kampanye dan tungsura di Kota Malang paling rawan, ujar Ali, Sabtu (9/11/2024).

Bernadette Sariyem
Sabtu, 09 November 2024 | 16:08 WIB
Pilkada Malang 2024: Potensi Manipulasi Suara dan Ujaran Kebencian Jadi Ancaman
Ilustrasi tolak politik uang dalam pilkada. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

SuaraMalang.id - Kota Malang menjadi salah satu daerah dengan tingkat kerawanan tinggi di Jawa Timur dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 yang dijadwalkan pada November mendatang.

Secara nasional, Kota Malang berada di urutan ke-84 terkait tingkat kerawanan Pilkada. Koordinator Humas dan Media Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Ahmad Ali Imron, mengungkapkan bahwa kerawanan berpotensi terjadi pada tahapan kampanye dan penghitungan suara (tungsura).

“Kalau melihat indeks kerawanan, tahapan kampanye dan tungsura di Kota Malang paling rawan,” ujar Ali, Sabtu (9/11/2024).

Pada tahapan kampanye, Kota Malang dinilai memiliki kerawanan tinggi terhadap black campaign, disinformasi, ujaran kebencian, serta praktik money politic yang masih menjadi tantangan besar dalam penyelenggaraan Pilkada.

Baca Juga:Ganis Rumpoko Janjikan Puskesmas Mental dan Safehouse di Kota Malang

Ali menambahkan bahwa berdasarkan pengalaman Pilkada sebelumnya, Kota Malang memiliki tingkat kasus politik uang yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain, terutama pada masa kampanye dan tenang.

“Money politics cukup tinggi di Kota Malang. Prosesnya banyak ditemui saat kampanye dan masa tenang,” jelas Ali.

Kerawanan juga muncul pada tahap penghitungan suara, di mana manipulasi data hasil suara dikhawatirkan terjadi. Selain itu, ujaran kebencian dan penyebaran informasi yang salah di media sosial juga menjadi sorotan.

Secara nasional, Jawa Timur menjadi salah satu dari lima provinsi dengan indeks kerawanan tertinggi, bersama Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Timur.

Ali mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk media, untuk ikut mengawal jalannya Pilkada di Kota Malang dan wilayah sekitarnya, guna memastikan proses Pilkada berjalan lancar dan demokratis.

Baca Juga:Cetak Buram dan Tinta Rembes, 1.462 Surat Suara Pilkada Kota Malang Rusak

“Kami mengajak media dan masyarakat untuk bersinergi mengawasi jalannya Pilkada di Kota Malang. Dengan partisipasi aktif, diharapkan Pilkada ini berjalan aman dan adil,” tutup Ali.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini