Heboh! Imam Salat Idul Adha di UIN Malang Perempuan, Begini Ceritanya

"Ini adalah praktik yang juga umum di beberapa pondok puteri, seperti di Jombang," tambahnya.

Bernadette Sariyem
Minggu, 16 Juni 2024 | 19:19 WIB
Heboh! Imam Salat Idul Adha di UIN Malang Perempuan, Begini Ceritanya
Poster salat Idul Adha di UIN Maliki Malang khusus mahasiswi. [UIN Malang]

SuaraMalang.id - Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Malang telah mengumumkan bahwa Salat Idul Adha pada Senin (17/6) akan dipimpin oleh seorang imam dan khatib perempuan.

Keputusan itu  menarik perhatian dan diskusi luas di media sosial.

Prof Dr Hj Tutik Hamidah MAg akan bertindak sebagai khatib, sedangkan Firdausi Nuzula akan menjadi imam, dan Gita Selvia sebagai bilal.

Kabar ini awalnya menimbulkan kehebohan di kalangan warganet karena jarangnya pelaksanaan salat yang dipimpin oleh perempuan.

Baca Juga:Viral Seekor Sapi Kurban Lepas dan Bubarkan Jamaah Sholat Idul Adha

Namun, Rektor UIN Malang, Prof Zainudin, telah mengklarifikasi bahwa salat tersebut khusus untuk mahasiswi dan tidak akan diikuti oleh jemaah laki-laki.

Poster salat Idul Adha di UIN Maliki Malang khusus mahasiswi. [UIN Malang]
Poster salat Idul Adha di UIN Maliki Malang khusus mahasiswi. [UIN Malang]

"Kita punya dua masjid di kampus, dan salat Id ini akan dilaksanakan di masjid yang biasa digunakan oleh mahasiswi, sementara mahasiswa akan melaksanakan salat di masjid lain," jelas Prof Zainudin, Minggu (16/6/2024).

Penjelasan tersebut diberikan setelah beredar poster yang menyebabkan kebingungan di kalangan masyarakat.

Poster tersebut kemudian direvisi untuk menekankan bahwa Salat Id tersebut khusus untuk mahasantri putri.

Menurut Prof. Zainudin, keputusan untuk menggelar salat khusus wanita dilatarbelakangi oleh kapasitas masjid yang sudah overload dan keinginan agar jemaah wanita dapat lebih fokus dan khusyuk dalam ibadah.

Baca Juga:Masjid Agung Jami Kota Malang Gelar Shalat Idul Adha Minggu 10 Juli 2022, Minta Gereja Immanuel Tunda Kebaktian

"Ini adalah praktik yang juga umum di beberapa pondok puteri, seperti di Jombang," tambahnya.

Langkah UIN Malang ini merupakan contoh dari adaptasi dan fleksibilitas dalam praktik keagamaan, sekaligus menunjukkan komitmen universitas untuk memenuhi kebutuhan spiritual mahasiswinya dalam lingkungan yang mendukung konsentrasi dan ketaatan ibadah mereka.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini