SuaraMalang.id - Air Terjun Blawan, yang terletak dalam kawasan konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, menekankan pentingnya aspek lingkungan dan kebersihan saat dikunjungi.
Menurut Kepala Desa Kalianyar, Muhammad Faozi, upaya untuk menjaga kelestarian alam di sekitar air terjun ini merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pengunjung.
"Namanya kawasan konservasi itu harus dijaga alamnya," ujar Faozi.
Ia menambahkan bahwa karena status konservasi tersebut, pihak desa tidak dapat menggarap pengembangan wisata secara luas, namun tetap berkomitmen untuk menjaga lingkungan di sekitar air terjun.
Faozi menekankan pentingnya kesadaran pengunjung dalam menjaga kebersihan dengan membawa pulang sampah yang dibawa.
“Paling tidak membawa kembali sampahnya. Jangan ditinggal di daerah kawasan wisata alam, termasuk Air Terjun Blawan,” terangnya, mengajak wisatawan untuk mempraktikkan prinsip 'Leave No Trace' selama berkunjung.
Akses ke Air Terjun Blawan juga telah ditingkatkan. “Bebatuan jalan kini disulap dengan tangga terbuat dari beton,” ungkap Faozi, menjelaskan bahwa pembenahan infrastruktur telah dilakukan untuk memudahkan akses ke lokasi tanpa mengurangi keaslian alam sekitarnya.
Air Terjun Blawan juga dikenal dengan nama Air Terjun Damar Wulan, berdasarkan kisah rakyat setempat. Menurut cerita yang beredar, tempat ini pernah dijadikan tempat bertapa atau meditasi oleh Damar Wulan saat perjalanan menuju kawasan Blambangan di Banyuwangi.
Keunikan sejarah dan keindahan alam Air Terjun Blawan menjadikannya destinasi yang menarik bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam sembari mempelajari budaya lokal.
Komitmen terhadap pelestarian lingkungan diharapkan dapat menjaga Air Terjun Blawan tetap menjadi destinasi wisata berkelanjutan di masa mendatang.
Kontributor : Elizabeth Yati