Banjir di Kota Malang Ulah Manusia, Drainase Tersumbar Kasur hingga Lemari

Banjir yang terjadi di Kota Malang pada Sabtu (25/11/2023) ternyata sebagian besar pemicunya ternyata ulah manusia.

Baehaqi Almutoif
Selasa, 28 November 2023 | 15:00 WIB
Banjir di Kota Malang Ulah Manusia, Drainase Tersumbar Kasur hingga Lemari
Arsip foto - Personel BPBD Kota Malang pada saat melakukan asesmen pada salah satu titik banjir yang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (24/3/2023). ANTARA/HO-BPBD Kota Malang.

SuaraMalang.id - Banjir yang terjadi di Kota Malang pada Sabtu (25/11/2023) ternyata sebagian besar pemicunya ternyata ulah manusia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat ada sebanyak 26 titik yang tergenang banjir, di antaranya di Kecamatan Blimbing, Kecamatan Sukun, Kecamatan Kedungkandang, dan Kecamatan Klojen.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno menyebut, selain banjir juga terjadi tanah longsor di Jalan Saxophone, Kecamatan Lowokwaru dan di Jalan J. A. Suprapto Dalam, Kecamatan Klojen. "kejadian tembok dan atap ambrol," katanya, Selasa (28/11/2023).

Prayitno mengungkapkan, benjir yang terjadi pada akhir pekan lalu disebabkan banyak faktor. Salah satunya paling banyak ialah penyumbatan drainase akibat sampah seperti kasur hingga lemari.

Baca Juga:Malang Diguncang Gempa 4,7 Magnitudo, Getaran Terasa Hingga Gunung Kidul dan Jember

“Kami mengalami dan mengetahui secara langsung. Tidak saja cerita tentang kasur yang itu benar adanya, tapi kemarin yang masuk saluran air juga ada lemari,“ tuturnya.

Merespons itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengimbau seluruh masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.

“Banyak orang yang seringkali tanpa sadar melakukan kelalaian yang berdampak besar pada kondisi alam. Salah satunya membuang sampah sembarangan yang dampaknya dapat menyumbat drainase hingga mengurangi kapasitas sungai,” ujarnya.

"Kepada semuanya, saya mengajak untuk bijak dan lebih peduli terhadap lingkungannya masing-masing. Mari kita cegah bersama, karena diperlukan kesadaran bersama untuk menanggulangi banjir," imbuh Wahyu.

Berdasarkan hasil peninjauannya, ditemukan penyempitan daerah aliran sungai yang semula dua meter menjadi 70 sentimeter di wilayah Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Sukun.

Baca Juga:Kota Malang Dikepung Banjir Usai Diguyur Hujan Deras, Mall Ikut Terendam

“Untuk yang perumahan di Jalan Sigura-gura terpicu oleh tidak berfungsinya saluran drainase serta pembatas perumahan yang secara konstruksi tidak ideal pula. Sementara itu beberapa titik genangan lainnya adalah titik lama yang saat ini sedang berproses langkah solusinya secara teknis," jelasnya.

Ia menambahkan, ada empat sasaran prioritas penanganan banjir meliputi kawasan Soekarno-Hatta, Galunggung, Sulfat-Sawojajar dan Veteran.

“Memperhatikan intensitas hujan yang terus meningkat, maka saya minta jajaran untuk selalu waspada, melakukan mitigasi dan monitoring,“ ujarnya.

Kontributor : Aziz Ramadani

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini