SuaraMalang.id - Dua pemain futsal kontingen Kota Malang dan Kabupaten Blitar mendapat sanksi larangan bermain. Selain itu, sanksi juga dijatuhkan kepada asisten pelatih tim futsal Kota Malang.
Muhammad Rafael Moreno, pemain futsal kontingen Kota Malang yang menendang lawannya saat selebrasi dijatuhi larangan bermain selama dua tahun di seluruh event resmi FFI, AFP maupun AFK.
Sementara untuk pemain Kabupaten Blitar, Diki Hidayat Pratama disanksi larangan bermain selama enam bulan.
Sanksi juga dijatuhkan kepada asisten pelatih Bagus Irmawanto berupa larangan terlibat dalam kegiatan resmi FFI, AFP maupun AFK selama enam bulan. Bagus dianggap sebagai provokator.
Baca Juga:Buntut Tendangan Horor Saat Selebrasi Sujud Syukur, Kontingen Malang Siap Terima Sanksi
"Putusan pandisnya terkait pemain yang viral saat menendang selebrasi sujud syukur itu larangan bermain selama dua tahun di event resmi yang diselenggarakan oleh FFI, AFP maupun AFK," ujar Technical Delegate Porprov Jatim, Munir dikutip dari Times Indonesia--jaringan Suara.com, Rabu (20/9/2023).
Dia menjelaskan, wasit yang memimpin laga kontingen Kota Malang melawab Kabupaten Blitar telah membuat laporan khusus usai pertandingan. Laporan tersebut kemudian diserahkan kepada technical delegate dan diteruskan ke panitia disiplin (pandis).
"Oleh pandis dipelajari. Mungkin menjadi pertimbangan itu tadi dasarnya untuk memberikan sanksi atas kejadian itu tadi," ungkapnya.
Putusan pandis tersebut langsung keluar pada keesokan harinya setelah terjadi keributan.
Kejadian penendangan pemain futsal kepada lawannya yang sempat viral di media sosial itu terjadi saat laga Porprov Jatim VIII 2023.
Baca Juga:Biodata dan Profil Bagus Irmawanto, Ketua AFK Malang Bantah Pemain Futsalnya Tendang Kepala Lawan