SuaraMalang.id - Museum Musik Indonesia (MMI) mengeluarkan fakta mengjutkan. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan ternyata anak-anak seusia sekolah dasar dan menengah pertama di Malang tidak tahu lagu daerah.
Survei tersebut dilakukan saat Car Free Day di Jalan Ijen Kota Malang beberapa waktu lalu dalam rangka menyambut lomba Nusantara Bernyanyi.
Ketua Museum Musik Indonesia, Ratna Sakti Wulandari mengatakan, survei tersebut dilakukan secara acak. Memang hasilnya cukup mengejutkan.
“Mereka banyak yang tidak mengenal lagu-lagu daerah. Ada yang menjawab tahu, tapi lupa. Ada pula yang menjawab sama sekali tidak tahu," ujarnya dikutip dari Beritajatim.com--jaringan Suara.com.
Baca Juga:Hwang Min-hyun Deg-degan Tampil Malam Ini di Kasablanka Hall Jakarta
Hasil survei tersebut juga memotret anak-anak usia sekolah dasar dan menengah pertama lebih hafal lagu K-Pop atau lagu barat daripada lagu daerah.
"Ini mengkhawatirkan, karena mereka lebih suka lagu Korea atau K-Pop dan lagu barat,” kata wanita yang akrab disapa Nana itu.
MMI menggelar lomba Nusantara Bernyanyi yang pendaftarannya sudah dibuka sejak 18 Agustus. “Ini adalah upayanya untuk kembali mengenalkan lagu daerah,” katanya.
Sementara itu, anggota Fraksi PKB DPRD Kota Malang Ahmad Farih Sulaiman mengatakan, hasil tersebut merupakan fakta yang pahit.
“Harusnya Kota Malang sebagai kota pelajar jauh lebih unggul tentang pengetahuan lagu daerah. Harusnya lebih baik,” kata Farih, Jumat (18/8/2023).
Baca Juga:6 Idol K-Pop Cewek yang Punya Julukan Sunshine, Senyumnya Selalu Cerah
Pihakanya berjanji akan melakukan review mengenai muatan lokal di sekolah bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kalau memang hasil survei itu benar dilakukan. Kita miris kok bisa, peserta didik jangan lebih hafal lagu barat, lagu Korea atau bangsa lain tapi justru tidak hafal lagu nasional atau lagu daerah. Malang harus punya corak berbeda sebagai kota pelajar harus tahu dengan lagu daerah atau nasional,” kata Farih.
Pihaknya menyayangkan banyak anak yang tidak hafal lagu daerah, padahal memiliki nilai yang luar biasa.
Dia pun khawatir anak-anak zaman sekarang justru tidak tahu nilai kebudayaan bangsa.
“Media sosial seperti Tiktok itu bisa dimanfaatkan dengan baik. Misalkan peserta didik diminta merekam saat bernyanyi lagu daerah lalu di unggah di media sosial. Itu bagian dari memasifkan lagu daerah,” ujar Farih.