SuaraMalang.id - Skandal foto telanjang yang melibatkan peserta Miss Universe Indonesia 2023 mengejutkan publik. Kasus ini kini dalam pengawasan Polda Metro Jaya.
Tak hanya itu, netizen gencar mencari informasi tentang para pesohor yang pernah terlibat dalam ajang serupa, termasuk Artika Sari Devi dan Nadine Chandrawinata. Kedua selebriti ini akhirnya buka suara.
Artika Sari Devi, pemenang Puteri Indonesia 2004 dari provinsi Bangka Belitung, dan Nadine Chandrawinata, Puteri Indonesia 2005 dari DKI Jakarta, yang juga meraih gelar Putri Persahabatan Miss Universe 2006, sama-sama mengungkapkan tanggapannya.
Dalam unggahan yang berkaitan dengan Miss Universe Indonesia, keduanya menyinggung tentang keterlibatan Yayasan Puteri Indonesia dalam Miss Universe Organization.
Keduanya menjelaskan bahwa Yayasan Puteri Indonesia telah melepaskan lisensi Miss Universe Organization sejak Februari 2023.
"Sejak saat itu, Yayasan Puteri Indonesia bukan menjadi penyelenggara ajang tersebut di Indonesia, sehingga kami tidak memiliki kaitan dengan ajang tersebut. Kami berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang selama ini telah diberikan kepada Yayasan Puteri Indonesia," ujar keterangan resmi dari tim Yayasan Puteri Indonesia.
Yayasan Puteri Indonesia juga menekankan komitmen untuk terus mengembangkan talenta perempuan-perempuan Indonesia yang berdaya saing tinggi di kancah internasional dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai etika, norma, dan moral ketimuran.
Skandal ini menjadi viral setelah adanya unggahan dari Sally Giovanny, National Director Miss Universe Indonesia Bali.
Ia memperlihatkan percakapan antara dirinya dengan National Director Miss Universe Indonesia Jawa Barat, Rizky Ananda Musa, mengenai permintaan foto dalam kondisi tanpa busana saat pemeriksaan tubuh atau body checking.
Tiga petinggi Miss Universe Indonesia juga telah mengumumkan pengunduran diri mereka, yaitu CEO Eldwen Wang, Direktur Visual Rio Motret, dan Beauty Director Slam Wiyono.
Dengan adanya pernyataan dari Artika dan Nadine, penjelasan tentang keterlibatan Yayasan Puteri Indonesia dalam ajang ini menjadi lebih jelas. Skandal ini terus menjadi sorotan publik dan diharapkan penyelesaian yang adil dan bijaksana.
Kontributor : Elizabeth Yati