SuaraMalang.id - Salah satu hal yang lekat dengan tradisi Lebaran adalah makanan. Berbagai macam menu hidangan bakal tersaji di meja saat momentum hari besar umat Islam ini dirayakan.
Oleh sebab itu, menjaga makanan tetap teratur dan dan berimbang harus tetap dijaga agar tubuh sehat dan bugar. Hal ini seperti disampaikan pakar kesehatan yang juga Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Profesor Tjandra Yoga Aditama.
Ia juga memperingatkan dampak mengonsumsi makanan tidak teratur bakal mengganggu kesehatan. Salah satu aktivitas yang perlu dihindari masyarakat dalam berlebaran, yakni konsumsi makanan berlebihan yang tidak baik untuk tubuh.
"Dalam menjalani masa bahagia di Idul Fitri kali ini, maka kita tentunya perlu senantiasa menjaga kesehatan," katanya seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (23/04/2023).
Baca Juga:Remisi Idul Fitri 2023, Negara Bisa Hemat Rp 8,5 Miliar Bahan Makan 15.258 Napi
"Jangan melakukan 'balas dendam' makan berlebihan di hari Lebaran dan hari-hari sesudahnya. Ingat, apapun yang berlebihan maka tentu tidak baik akibatnya," katanya menambahkan.
Salah satu panduan konsumsi makanan berimbang, yakni setengah piring makanan diisi dengan sayuran dan buah, seperempat piring diisi nasi atau sejenisnya, bisa berupa jagung, gandum, dan lainnya, seperempat lainnya, diisi dengan protein.
"Juga hati-hati bila mengonsumsi makanan yang tajam, pedas atau terlalu banyak lemak," katanya.
Untuk mereka yang berwisata, Tjandra berpesan agar masyarakat bisa mengantisipasi objek wisata dan pusat perbelanjaan yang penuh pengunjung.
Tips yang disampaikan dia, yakni memilih waktu di luar situasi puncak kunjungan.
Baca Juga:Pikap Disikat Bus Mira Saat Lalu Lintas Lebaran Padat, Satu Keluarga Jadi Korban
"Walaupun kini mudik sudah relatif bebas, tapi tetap lakukan aktivitas dengan seimbang. Jangan lelah berlebihan, apalagi kalau membawa anak-anak," katanya.
Selain itu, waktu tidur harus tetap terjaga baik, misalnya jangan begadang berkepanjangan karena sudah lama tidak ketemu teman dan kerabat.
"Kita tahu bahwa angka COVID-19 sedang agak naik, bukan hanya di atas 1.000 tetapi di 21 April 2023 bahkan lebih dari 2.000 orang seharinya," katanya.
Sambil menunggu analisa ilmiah tentang kenaikan kasus ini, kata Tjandra, maka kelompok rentan seperti lansia dan mereka yang komobid perlu tetap ekstra hati-hati.
Upaya mencegah penularan infeksi COVID-19 dapat dilakukan dengan menggunakan masker di ruang tertutup.
Kalau ada yang mempunyai keluhan penyakit, kata dia, perlu berkonsultasi ke petugas kesehatan.
"Untuk yang punya penyakit kronik dan harus konsumsi obat rutin, maka jangan lupa obatnya dimakan sesuai aturan," katanya.
Kalau selama di kampung halaman ada keluhan kesehatan, kata dia, maka segera berkonsultasi ke petugas kesehatan terdekat.
"Ingat, para pemudik akan menjalani arus balik yang bukan tidak mungkin akan padat dan melelahkan pula, yang membutuhkan fisik yang baik," katanya.