Kisah Hernik Pamit Jadi TKI Tak Pernah Kembali, Setelah 37 Tahun Pulang Lagi

Kisah haru meliputi keluarga Hernik Martika S (54) di Kota Malang Jawa Timur. Mereka bahagia bukan kepalang setelah anggota keluarganya itu pulang setelah 37 tahun hilang.

Muhammad Taufiq
Kamis, 16 Maret 2023 | 11:23 WIB
Kisah Hernik Pamit Jadi TKI Tak Pernah Kembali, Setelah 37 Tahun Pulang Lagi
Hernik Jilbab ungu bersama saudara-saudaranya di Malang [Foto: Beritajatim]

SuaraMalang.id - Kisah haru meliputi keluarga Hernik Martika S (54) di Kota Malang Jawa Timur. Mereka bahagia bukan kepalang setelah anggota keluarganya itu pulang setelah 37 tahun hilang.

Hernik baru berusia 17 tahun saat pamit menjadi TKI ke Malaysia meninggalkan ibunya, Suminah (81) di Bumiayu, Jalan Bayam dalam, Kota Malang. Sejak saat itu Hernik tak pernah pulang. Keberadaannya juga tak terdeteksi.

Upaya pencarian sudah dilakukan namun Hernik tidak ditemukan. Selama 37 tahun menghilang tak berjejak, belakangan Ia ditemukan menjadi gelandangan di Nusa Tenggara Timur.

Ia telantar di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Bhabinkamtibmas Polres Timur Tengah Selatan Polda NTT, Aipda Catur Indra Iriawan kemudian menemukan Hernik di Taman Kota Soe. Hernik dibawa ke penampungan dari komunitas etnis Jawa yang berada di Kabupaten setempat.

Baca Juga:42 Korban Hilang Akibat Tanah Longsor Timbun Satu Kampung di Kepulauan Riau

"Kita menemukan adanya pengaduan bahwa ini ada orang Jawa yang terlantar, selama ini hidup di pinggir jalan dan dekat toko-toko tidurnya. Kami pulihkan keadaan beliau yang dulunya masih tidak maksimal seperti tidak pada umumnya. Kemudian kami mendapat identitas sebenarnya," ujar Catur, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Rabu, (15/3/2023).

Setelah itu dia menghubungi Polresta Malang Kota. Selanjutnya, Polresta Malang Kota bekerja sama dengan Komunitas Anak Bangsa untuk menelusuri keberadaan keluarga Hernik di Malang.

"Menghubungi Bhabinkamtibmas setempat (di Kota Malang) yaitu bapak Heri dan bapak Awang, setelah itu berkomunikasi lagi, bekerja sama dengan Komunitas Anak Bangsa yang ada di Malang, lalu menemukan keluarganya yang selama ini sudah 37 tahun meninggalkan, tidak pernah berada di Kota Malang," imbuhnya.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, Hernik meninggalkan rumah saat usianya 17 tahun untuk bekerja di luar negeri. Namun, Hernik tidak kembali ke keluarganya. Saat mereka menginformasikan ke keluarga Hernik keluarga sempat kaget atau tidak percaya bahwa Hernik masih hidup.

"Setelah itu tidak kembali ke rumah, tetapi ke provinsi lain di daerah NTT, 37 tahun tidak ada komunikasi sama sekali, lost contact dengan pihak adik-adiknya dan ibu. Karena sudah dianggap hilang selama 37 tahun, respon ibu sampai haru sedih, ini sebagai sinergitas antara komunitas dengan kepolisian, ini tugas kemanusiaan yang memang harus kita lakukan," papar Budi.

Baca Juga:Delapan Orang Hilang dalam Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara

Sementara itu, Ketua Komunitas Anak Bangsa, Yuyun Kartikasari mengatakan, Hernik selama 22 tahun sempat mengadu nasib di Malaysia lalu berkeluarga dengan seorang laki-laki. Kemudian dibawa ke NTT untuk menemui keluarga suaminya.

Namun Hernik dan suaminya berpisah hingga takdir membuatnya terlunta-lunta sebelum ditemukan bersama keluarganya di Mapolresta Malang Kota pada, Rabu, (15/3/2023).

"Kemudian Bu Hernik mencari penghasilan sendiri menjadi buruh cuci baju, pembantu rumah tangga. Namun nasibnya, akhirnya ekonomi jatuh, terus tidur di pinggir jalan setiap hari, tidak memiliki tempat tinggal. Identitas diketahui karena keluarga yang mencari mengatakan ada ciri-ciri di mata sebelah kiri ada titik putih, akhirnya keluarga percaya," katanya.

News

Terkini

Sejumlah saksi diperiksa oleh kepolisian dalam kasus penipuan investasi robot trading ATG dengan tersangka Wahyu Kenzo. Kasus ini menggegerkan publik beberapa hari belakangan.

News | 09:14 WIB

Sebuah video yang memperlihatkan seorang anak yang sedang meronta kesakitan di rumah sakit, beredar di media sosial.

News | 10:16 WIB

Dukungan untuk bos Robot Trading ATG Wahyu Kenzo dalam bentuk karangan bunga berjejer di Monumen Tugu Kota Malang, Jawa Timur, Senin (13/3/2023).

News | 08:47 WIB

Nama Wahyu Kenzo segera menjadi sorotan publik beberapa hari belakangan ini. Pria yang dijuluki crazy rich Surabaya itu ditetapkan sebagai tersangka penipuan robot trading

News | 08:56 WIB

Media sosial dihebohkan dengan beredarnya surat penolakan pembangunan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) yang berlokasi di Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang.

News | 08:34 WIB

Sejumlah karangan bunga dari korban penipuan robot trading Auto Trade Gold (ATG) Wahyu Kenzo memenuhi halaman Mapolresta Malang Kota, Kamis (9/3/2023).

News | 21:16 WIB

Baru-baru ini sebuah video viral di kalangan warga Malang Jawa Timur ( Jatim ). Kontennya tentang sapi yang melahirkan pedet (anakan sapi) berkepala dua.

News | 10:33 WIB

Kapolres Malang Kota Kombes Polisi Budi Hemanto menerangkan kasus ini bermula ketika salah satu anggota robot trading berinisial MY.

News | 18:22 WIB

Media sosial dihebohkan dengan unggahan akun TikTok @geempredator yang mengungkap soal kasus penyebaran foto sejumlah orang di akun Twitter "dewasa".

News | 13:36 WIB

Selain itu, beban kepada manajemen juga akan meningkat akibat terlalu lama berada di Jakarta.

News | 20:07 WIB

Dua perampok sadis bersenjata tajam tak segan-segan melukai korbannya di kawasan Malang Jawa Timur ( Jatim ). Keduanya merupakan residivis kasus serupa.

News | 10:54 WIB

Gempa bumi mengguncang Kabupaten Malang Jawa Timur ( Jatim ) pagi ini, Senin (06/03/2023). Informasi gempa ini dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

News | 09:35 WIB

Empat remaja Pasuruan yang videonya viral melakukan perundungan, menendang, membanting dan menginjak korban akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

News | 09:13 WIB

Vicky Hermansyah, satu dari ratusan korban tragedi Kanjuruhan berharap bisa kembali bekerja dan menghidupi keluarganya.

News | 15:26 WIB

Selain menerima curhatan Bonek--suporter Persebaya Surabaya--Erick Thhohir juga menerima keluhan dari Aremania--pendukung Arema FC.

News | 08:48 WIB
Tampilkan lebih banyak