Partai Ummat dan PAN Bakal Rebutan Massa Islam Perkotaan, Padahal Kuenya Kecil

Basis massa ummat Islam bakal diperebutkan sejumlah partai. Mulai dari PKB, PPP, PKS, PBB, PAN dan terakhir Partai Ummat. Namun yang menarik adalah PAN dan Partai Ummat.

Muhammad Taufiq
Rabu, 04 Januari 2023 | 12:52 WIB
Partai Ummat dan PAN Bakal Rebutan Massa Islam Perkotaan, Padahal Kuenya Kecil
Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais. (Suara.com/Bagaskara)

Kendati demikian, euforia politik kala itu menjadikan banyak aktivis, anggota, hingga simpatisan Muhammadiyah di Jakarta dan daerah-daerah yang bergabung di jajaran DPP dan DPD.

Oleh karena itu, tidak berlebihan bila dinilai bahwa sejak awal PAN memang banyak membidik dan mengandalkan pemilih yang memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah. Setidaknya, jamaah Muhammadiyah bisa dijadikan basis konstituen utama partai berlambang Matahari terbit itu. Entah kebetulan atau tidak, lambang Matahari terbit PAN menyerupai logo Muhammadiyah, hanya beda warna dan jumlah ujung sinar.

Kedekatan emosional dan historis antara jamaah dan simpatisan Muhamamdiyah dengan PAN memang terbentuk sejak kelahiran partai tersebut. Dan, itulah yang selama ini banyak menopang perolehan suara PAN.

Yang kemudian banyak dipertanyakan apakah kelahiran Partai Ummat bakal menyusutkan perolehan suara PAN pada Pemilu 2024, mengingat ada irisan besar konstituen kedua partai ini? Secara hipotetis, dengan melihat relasi ikatan emosional antara Amien Rais dengan sebagian jamaah Muhammadiyah, sangat mungkin sebagian pemilih PAN di masa lalu bakal mengalihkan dukungannya ke Partai Ummat.

Baca Juga:Adu Kuat PAN Vs Partai Ummat Berebut Suara Di Pemilu 2024, Siapa Unggul?

Bisa jadi ada semacam respons tidak rela bahwa idolanya malah disingkirkan oleh para politikus yang dibesarkan oleh partai yang dimotori oleh Amien Rais. Oleh karena itu, realistis pula bila mereka mengalihkan dukungan ke Partai Ummat. Kelompok ini pula yang bakal menjadi basis dukungan suara Partai Ummat.

Mengingat terbatasnya basis suara tersebut, mau tidak mau Partai Ummat harus menggarap kelompok pemilih lain agar bisa mewujudkan impiannya bisa lolos parliamentary threshold. Ambang batas perolehan suara minimal 4 persen ini bakal menjadi pertarungan hidup-mati, terutama bagi partai-partai yang selama ini selalu berada di luar tiga besar.

Dari berbagai survei mutakhir menyebutkan perolehan suara PAN sebenarnya tidak aman karena tidak pernah meraih lebih dari 4 persen. Hasil sigi tersebut tidak terlalu mengejutkan karena setiap menjelang pemilu, sejumlah lembaga survei juga melaporkan perolehan suara PAN di bawah 4 persen.

Namun, kenyataannya pada Pemilu 2014 dan 2019, partai yang dinakhodai Zulkifli Hasan ini selalu mampu membalikkan hasil survei, sehingga selalu sukses melompati pagar ambang batas perolehan suara minimal parlemen.

Bagi PAN, ancaman penggerogotan suara bukan kali ini saja terjadi. Pada tahun 2006, sejumlah kader muda Muhammadiyah mendirikan Partai Matahari Bangsa untuk berlaga pada Pemilu 2009, dengan Ketua Umum Imam Addaruqutni, yang sebelumnya anggota DPR RI dari PAN.

Baca Juga:Ketimbang Buru-buru Sebut Nama, Partai Ummat Pilih Diskusi Dulu Kriteria Capres yang Dibutuhkan

Namun, partai tersebut gagal mendulang suara meyakinkan, hanya meraih 414.750 suara atau 0,4 persen pada Pemilu 2009, sedangkan PAN meraup 6.254.580 suara atau 6,01 persen. Dibandingkan dengan perolehan suara PAN pada Pemilu 2004 memang ada penurunan, namun tidak signifikan. Pada Pemilu 2004, PAN menghimpun 7.303.324 suara atau 6,44 persen suara dengan menempatkan 53 wakilnya di parlemen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini