Respons Klaim Kompolnas Tak Ada Instruksi Tembakan Gas Air Mata, Komnas HAM: Buka Dokumennya

Sebelumnya, Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto menjelaskan bahwa tidak ada instruksi menutup pintu dan tembakan gas air mata.

Eleonora PEW | Arif Budi
Rabu, 05 Oktober 2022 | 21:21 WIB
Respons Klaim Kompolnas Tak Ada Instruksi Tembakan Gas Air Mata, Komnas HAM: Buka Dokumennya
Tembakan gas air mata ke arah tribun penonton di Kanjuruhan Malang [Twitter]

SuaraMalang.id - Komisioner Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam mendesak agar dokumen perencanaan keamanan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) dibuka, saat ia disinggung terkait pernyataan Kompolnas yang menyebut tidak ada instruksi tembakan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan.

Sebelumnya, Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto menjelaskan bahwa tidak ada instruksi menutup pintu dan tembakan gas air mata. Ia mengatakan hal tersebut usai mendapatkan konfirmasi dari Kapolres Malang nonaktif, AKBP Ferli Hidayat.

"Isu yang berkembang sudah saya konfirmasi kepada Kapolres bahwa tidak ada perintah untuk menutup pintu. Harapannya 15 menit (sebelum laga selesai) sudah dibuka, tapi tidak diketahui mengapa pintu dikunci," ucap Wahyu di Polres Malang, Selasa (4/10/2022).

"Kemudian tidak ada perintah dari Kapolres untuk melakukan penguraian massa dengan tindakan esesif, yaitu dengan peluru gas air mata. Itu sudah disampaikan saat apel lima jam sebelumnya," imbuhnya.

Baca Juga:Persiapan Selesai, Tim TGIPF Siap Selidiki Fakta Dibalik Tragedi Kanjuruhan

Di sisi lain, Komnas HAM Choirul Anam saat disinggung pernyataan tersebut. Ia menegaskan agar dokumen soal perencanaan keamanan laga Derbi Jatim ini dibuka.

"Dibuka dokumennya. Dokumen perencanaan keamanan dibuka untuk status orang-orang yang membawa gas air mata itu statusnya apa. Kalau misalkan Brimob, apakah itu Brimob biasa atau PHH (Pasukan Anti Huru-hara). Siapa yang meminta (tembak gas air mata) dan sebagainya," ucap Choirul Anam ketika ditemui di Stadion Kanjuruhan, Rabu (5/10/2022).

Lebih lanjut, Komnas HAM mengatakan jika dokumen itu dibuka, maka masyarakat akan tahu sebenarnya akar masalahnya dari mana. Terlebih nantinya tidak ada pihak yang saling melempar kesalahan.

"Kami tahu dokumennya, kami tahu tanggal pembuatan dokumennya. Jadi enggak saling melempar siapa yang salah," ujar Choirul Anam.

"Dengan dibuka dokumen, kita semua, tidak hanya Komnas HAM, tapi masyarakat khususnya masyarakat Malang akan tahu sebenarnya akar masalahnya dari mana," imbuhnya lagi.

Baca Juga:Komnas HAM: Suporter Tidak Ada yang Menyerang Pemain Arema FC

Maka dari itu, saat ini Komnas HAM menegaskan sedang berkonsentrasi terkait perencanaan keamanan di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Hal itu dilakukan agar tragedi Kanjuruhan tidak terulang lagi.

Adapun tragedi Kanjuruhan dalam tragedi Kanjuruhan ini sebanyak 448 orang menjadi korban usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya itu. Sebanyak 131 orang di antaranya meninggal dunia, selebihnya luka-luka.

News

Terkini

Kejadian tragis menimpa para wisatawan rombongan santri asal Pondok Pesantren Amanatul Ummah Kabupaten Mojokerto di Pantai Balekmbang, Kabupaten Malang.

News | 10:16 WIB

Kemacetan di kawasan Jalan Bandung Kota Malang menjadi permasalahan yang belum terpecahkan sampai sekarang.

News | 13:40 WIB

Kisah Suryani bukti nyata dari pelaku usaha yang memanfaatkan pendanaan usaha, mulai dari usaha mikro dan terus berkembang hingga naik kelas.

News | 20:40 WIB

Semua dana yang digunakan untuk program tersebut diambil dari pembangunan wisata air.

News | 17:38 WIB

Produk inovatif dengan ragam aroma yang variatif dan modern ini berhasil berkat dukungan BRI.

News | 19:18 WIB

UPT Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo memutuskan untuk menutup sementara empat tempat wisata yang ada di wilayahnya.

News | 09:22 WIB

The Asset adalah lembaga riset serta penerbit berita bisnis dan industri keuangan di Asia.

News | 16:14 WIB

Petasan melukai pemiliknya kembali terjadi di Kota Malang. Kali ini korbannya dua warga Pujon, Kabupaten Malang.

News | 09:23 WIB

Nasabah dapat menghubungi Contact BRI di 1500017 atau asisten virtual SABRINA.

News | 12:27 WIB

Tol Singosari H1-H2 Lebaran 2025 ramai lancar. Pengendara diimbau periksa kendaraan, patuhi batas kecepatan, jaga jarak aman, istirahat cukup, dan waspada cuaca

News | 16:56 WIB

Program ini juga diharapkan mampu mendorong perekonomian masyarakat setempat.

News | 12:37 WIB

Korban bernisial AF (28) warga Perum Pesona Gondanglegi, Desa Gondanglegi Kulon, Kabupaten Malang terkejut mendapati isi rumahnya kosong.

News | 05:42 WIB

Total transaksi yang diproses melalui BRImo mencapai 4,34 miliar transaksi.

News | 20:17 WIB

AgenBRILink bagian dari penerapan strategi hybrid banking, yang memadukan layanan keuangan melalui jaringan agen fisik dan dukungan digital untuk mempermudah transaksi.

News | 16:10 WIB

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) resmi menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah atau Hari Raya Idulfitri jatuh pada hari Senin (31/3/2025).

News | 14:04 WIB
Tampilkan lebih banyak