SuaraMalang.id - Puluhan kucing mati diduga akibat diracun terjadi di Perumahan Patraland Place, Malang, Jawa Timur.
Akun instagram @mlg24jam mengunggah beberapa video yang memperlihatkan kucing-kucing tersebut saat sekarat.
Dalam video pertama terlihat seekor kucing berwarna putih oranye tengah tergeletak di lantai. Kucing tersebut mengeluarkan suara seperti rintihan dengan nafas terengah-engah.
Selanjutnya pada video kedua tampak kucing belang tiga tergeletak di jalan. Seseorang kemudian memberi air ke mulut kucing tersebut.
Baca Juga:Terpopuler: Tajudin Tabri Terancam Dipecat dari Golkar, Mulan Jameela yang Kini Dielukan Emak-emak
Tak berapa lama, kucing tersebut tampak merespon dengan menggulingkan badannya. Kucing itu tampak seperti kejang dan badannya bergetar.
Ia terlihat berusaha untuk berdiri, namun tubuhnya tidak kuat. Kepala kucing tersebut juga terus menunduk.
Selanjutnya pada video ketiga tampak seekor kucing putih mengalami hal yang sama seperti pada video pertama.
Dilansir dari keterangan unggahan tersebut, diduga hal tersebut terjadi hampir setiap hari di area perumahan itu.
Unggahan tersebut lantas mendapat beragam respon dari warganet.
Baca Juga:Video Viral Pengemis Bawa Mobil Mewah, Ketahuan Malah Ngamuk, Warganet: Tandai Mukanya!
"semoga yang ngeracun kena laknat kualat dunia akhirat," ujar dwi***
"gak boleh gitu itu. Kalau merasa terganggu diskusi sama rt sama warga terus minta bantuan komunitas-komunitas. Meskipun diracun, dimusnahin kayak gimana juga gak bakal hilang. Datang lagi datang lagi. Manusianya yang harus belajar hidup berdampingan. Hidup yang bener. Jangan egois kayak pemilik bumi aja," komen icha***
"males banget sama orang-orang begini. Hati-hati dibalas di akhirat kamu," kata aufa***
"malu saya sebagai warga malang," ujar garry***
"ya allah kasihan, Allah akan balas perbuatan dzalim sekecil apapun itu, cepat atau lambat," kata mahen***
"di rumahku banyak kucing liar kerjaannya ngambil laukku di meja. Gitu aja aku gak tega nangkap gak tega buang apalagi meracun. Lha ini lihat kucing sekarat aku gak tega rek," komen ory***
Kontributor : Fisca Tanjung
