Alasan-alasan itu yang kemudian membuat PKB, kata Jazilul akan tetap menjadikan NU sebagai visi politik PKB.
"Jadi semua visi yang ada di NU ini diperjuangkan PKB lewat jalur politik. Jadi PKB bagian dari yang menjalankan visi dan misi NU. Apa itu? soal moderasi. toleransi dan lainnya. Itulah yang dilakukan oleh PKB,” kata Jazilul.
Sebelumnya, Gus Yahya menyampaikan, permintaan agar partai politik tidak mengeksploitasi NU untuk kepentingan politik identitas.
"Saya ingin sampaikan di sini bahwa kami tidak mau dan memohon parpol jangan pakai politik identitas, terutama identitas agama, termasuk identitas NU," ungkap tokoh NU yang akrab disapa Gus Yahya itu di Kantor PBNU, Jakarta, Senin.
Ia menegaskan, NU bukan untuk parpol tertentu saja. Tetapi demi seluruh Bangsa Indonesia.
"Tidak boleh mengeksploitasi identitas NU untuk politik. NU ini untuk seluruh bangsa," ungkapnya.
Kemudian ia juga mengimbau parpol tidak menggunakan NU sebagai senjata dalam konstelasi politik. Jika hal itu terus dilakukan dikhawatirkan menjadi politik tidak sehat.
"Semuanya, untuk semua partai. Jadi, NU itu enggak boleh digunakan sebagai senjata untuk kompetisi politik, karena kalau kami biarkan terus begini, ini tidak sehat," ungkapnya.
Sementara itu, terkait rumor renggangnya hubungan PBNU dengan PKB, Gus Yahya menegaskan, tak pernah menyatakan apa pun yang bisa memberi pengaruh negatif terhadap PKB.
Baca Juga:Partai Politik Diminta Tak Eksploitasi NU untuk Pemilu 2024, Gus Yahya: Ini Tidak Sehat!
"Kami kan nggak ngapa-ngapain. Kami kan nggak melakukan apa-apa. Saya tidak memberikan pernyataan apa pun yang katakanlah berisi negatif (bagi) siapa pun, apalagi PKB. Kalau ada mengatakan renggang, ya mereka yang merenggangkan diri," katanya.