SuaraMalang.id - Rusia usir sebanyak 85 anggota staf kedutaan dari Prancis, Spanyol dan Italia, Rabu (18/5/2022). Ini merupakan aksi balasan yang diterima Rusia dari negara-negara yang bersangkutan.
Sebelumnya, aksi serupa telah dilakukan negara-negara, terutama anggota Uni Eropa. Tindakan itu sebagai bentuk protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Melansir Antara, ketiga negara itu termasuk negara Eropa yang secara kompak mengusir lebih dari 300 warga Rusia sejak invasi 24 Februari.
Pada banyak kasus, negara-negara itu menuding para diplomat Rusia melakukan pengintaian --tuduhan yang dibantah oleh Moskow.
Baca Juga:Pakai Simbol "Z" Saat Podium Medali, Pesenam Rusia Dilarang Tampil Selama Satu Tahun
Aksi balasan Rusia meliputi pemulangan 40 anggota staf Polandia dan 40 anggota staf Jerman pada April.
Moskow juga mengumumkan strategi pembalasan terhadap Finlandia, Romania, Denmark, Swedia, Norwegia, dan Jepang.
Perdana Menteri Italia Mario Draghi menyebut pengumuman Moskow pada Rabu sebagai "tindakan bermusuhan" dan mengatakan jalur diplomatik tidak boleh diputus.
Prancis mengatakan pihaknya menyayangkan langkah Rusia itu, yang disebutnya merupakan tanggapan yang dapat dibenarkan terhadap tindakan Prancis bulan lalu.
Prancis pada April mengusir "puluhan agen Rusia yang bertindak di wilayah kami dengan menyandang status diplomatik dan bekerja tidak sesuai dengan kepentingan keamanan kami." Sumber: Reuters
Baca Juga:5 Fakta Boikot yang Dilakukan Rusia, Ancaman Krisis Pangan di Depan Mata