SuaraMalang.id - Peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu lalu agaknya benar-benar terjadi.
Waktu itu BMKG memperingatkan ancaman bencana sejumlah daerah di Jawa Timur akibat cuaca ekstrem, Sabtu kemarin (19/03/2022).
Dimulai dari Malang. Hujan lebat menyebabkan bencana banjir yang menerjang Kampung Sanan RT 08 RW 15 Kecamatan Purwantoro Kota Malang. Banjir merendam permukiman warga hingga mengakibatkan dua ekor sapi mati.
Diketahui sapi yang mati tersebut milik Ali dan Muhtar. Banjir yang melanda kandang hewan ternak mengakibatkan total 21 ekor sapi tenggelam, dua diantaranya tak terselamatkan.
Baca Juga:Erupsi Gunung Semeru, Abu Vulkanis Capai 1.000 Meter dari Puncak
"Tadi banjir parah setinggi leher orang dewasa. Karena di sini kan wilayah bawah dan dekat sungai," ujar warga setempat, Ketang (61) mengutip Timesindonesia.co.id, Jumat (18/3/2022).
Kronologisnya, lanjut dia, hujan deras terjadi pada sekitar pukul 16.00 WIB. Kemudian sungai di kawasan setempat meluap hingga mengakibatkan banjir merendam kandang ternak dan permukiman.
Kemudian bencana juga terjadi di Lamongan. Anging kencang menerjang kawasan setempat sehingga memporakporandakan permukiman warga.
Dilaporkan belasan rumah warga rusak akibat bencana alam tersebut. Salah satu wilayah terdampak, yakni Desa Wonorejo Kecamatan Sambeng. Selain rumah, kandang sapi, dan warung milik warga setempat rusak diterjang hujan yang datang bersama angin kencang tersebut.
"Kejadiannya berbarengan dengan hujan angin, dan cepat sekali. Kalau yang atap rumah itu banyak mas, baik yang atap genting maupun asbes," ujar Karsimin, salah seorang warga Desa Wonorejo mengutip dari Beritajatim.com, Sabtu (19/3/2022).
Baca Juga:Gunung Semeru Berstatus Siaga, Pos Pantau Catat Beberapa Kali Letusan
Ia menambahkan, bencana alam tersebut juga mengakibatkan pohon tumbang hingga menutup akses jalan penghubung antar desa. Persisnya di jalan akses Dusun Pojok, Desa Wonorejo dengan Desa Daliwangun.
"Pohon roboh mengganggu aktivitas warga, dari arah Daliwangun menuju Pojok, maupun arah sebaliknya," katanya.
Sementari dari Lumajang, erupsi Gunung Semeru kembali terjadi, Sabtu (19/3/2022) pukul 05.35 Wib. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM RI melaporkan tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 1.000 meter di atas puncak.
Yuda Prinardita Pura, A.Md. dalam laporannya menyatakan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 332 detik.
Terkait erupsi Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tersebut, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak," tulis Yuda.