Pada proses ekskavasi tahap pertama, tim BPCB Jawa Timur memastikan bahwa gundukan yang ada di tengah perkebunan tebu tersebut merupakan sebuah candi. Dalam proses ekskavasi, BPCB Jawa Timur menemukan sejumlah bukti penting terkait masa pembangunan candi itu.
Dari material yang dipergunakan untuk membangun candi tersebut yang berupa batu bata berukuran panjang 35 centimeter, lebar 22 cm dan ketebalan 10-11 cm, serta temuan lain berupa relief berbentuk wajah, ditengarai candi tersebut berasal dari masa pemerintahan Mpu Sindok.
Selain itu, juga ditemukan adanya ratna atau bentuk atap yang meruncing dan ambang bilik bangunan candi. Diperkirakan, candi tersebut memiliki bagian tubuh dan atap yang kemudian runtuh dan menutup seluruh profil kaki pada semua sisi.
Dengan temuan bukti fisik tersebut, diperkirakan bangunan candi tersebut memiliki gaya atau ciri-ciri berupa candi tua dari era Mataram Kuno. Temuan relief berbentuk wajah di situs Srigading, juga mirip dengan gaya relief yang ada di Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Baca Juga:Penemuan Batu Prasasti di Situs Gemekan Mojokerto, Bertuliskan Aksara Jawa Kuno