Lama-lama patung dewa cukup banyak dan Klenteng Eng An Kiong menutup penitipan patung dewa.
"Lama-lama berhubung banyak dikasih tempat dikasih ruangan kayak gini sudah banyak ya kita stop," ujar dia.
Sementara itu, patung dewa Fu Tek Cen Sen sendiri terbuat dari kayu. Patung tersebut pun ukurannya kecil.
"Ya dari kayu dan biasanya ukurannya kecil memang kalau patung dari China," tutur dia.
Baca Juga:Viral Ornamen Lampu Hias di Kayutangan Heritage, Begini Penjelasan Pemkot Malang
Letaknya sendiri, patung Dewa Bumi itu terletak di altar utama Klenteng Eng An Kiong. Patung tersebut biasanya digunakan tempat ibadah utama di Klenteng Eng An Kiong.
"Ya karena patung pertama kami tempatkan di altar utama seperti itu," tutur dia.
Para penganut Kong Hu Cu sendiri biasanya berdoa di patung Dewa Bumi itu karena dipercaya mampu memberikan ketenangan hati, usaha lancar, hingga bisa mengobati segala penyakit.
"Dewa Bumi ini dulunya sastrawan makannya mampu memberikan ketenangan hati. Usaha lancar bisa dan terhindar dari malapetaka. Dewa Bumi ini tau pengobatan. Jadi berdoa ke dewa bumi mampu menghindari penyakit dan bencana alam," ujar dia.
Dewa Bumi sendiri, menurut Herman, dipercaya sebagai dewa tertua di wilayah China.
"Umurnya 3000 tahun lalu. Di China Dewa Bumi ini dewa tertua. Ada yang Kong Hu Chu atau Budha itu umurnya 2500 atau 2000 tahun lalu," imbuhnya.