Kisah Patung Fu Tek Cen Sen di Klenteng Eng An Kiong Malang, Pemberian Pedagang Tiongkok 197 Tahun Silam

Wakil Ketua Yayasan Klenteng Eng An Kiong Herman Subianto menjelaskan, pembawa patung tersebut adalah seorang dari provinsi Hokkien China.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 26 Januari 2022 | 17:39 WIB
Kisah Patung Fu Tek Cen Sen di Klenteng Eng An Kiong Malang, Pemberian Pedagang Tiongkok 197 Tahun Silam
Patung Dewa Bumi atau Fu Tek Cen Sen patung tertua yang dibawa seorang dari China ke Klenteng Eng An Kion Kota Malang, Rabu (26/1/2022). [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

Lama-lama patung dewa cukup banyak dan Klenteng Eng An Kiong menutup penitipan patung dewa.

"Lama-lama berhubung banyak dikasih tempat dikasih ruangan kayak gini sudah banyak ya kita stop," ujar dia.

Sementara itu, patung dewa Fu Tek Cen Sen sendiri terbuat dari kayu. Patung tersebut pun ukurannya kecil.

"Ya dari kayu dan biasanya ukurannya kecil memang kalau patung dari China," tutur dia.

Baca Juga:Viral Ornamen Lampu Hias di Kayutangan Heritage, Begini Penjelasan Pemkot Malang

Letaknya sendiri, patung Dewa Bumi itu terletak di altar utama Klenteng Eng An Kiong. Patung tersebut biasanya digunakan tempat ibadah utama di Klenteng Eng An Kiong.

"Ya karena patung pertama kami tempatkan di altar utama seperti itu," tutur dia.

Para penganut Kong Hu Cu sendiri biasanya berdoa di patung Dewa Bumi itu karena dipercaya mampu memberikan ketenangan hati, usaha lancar, hingga bisa mengobati segala penyakit.

"Dewa Bumi ini dulunya sastrawan makannya mampu memberikan ketenangan hati. Usaha lancar bisa dan terhindar dari malapetaka. Dewa Bumi ini tau pengobatan. Jadi berdoa ke dewa bumi mampu menghindari penyakit dan bencana alam," ujar dia.

Dewa Bumi sendiri, menurut  Herman, dipercaya sebagai dewa tertua di wilayah China.

Baca Juga:Wali Kota Malang Imbau Masyarakat Tak Khawatir Kepulangan Pekerja Migran di Tengah Maraknya Kasus Omicron

"Umurnya 3000 tahun lalu. Di China Dewa Bumi ini dewa tertua. Ada yang Kong Hu Chu atau Budha itu umurnya 2500 atau 2000 tahun lalu," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini