Halau Masyarakat, Jalur Berbahaya Aliran Erupsi Semeru Terpasang Garis Polisi

Garis polisi terpasang di kawasan Dusun Sumbersari dan Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 10 Desember 2021 | 15:33 WIB
Halau Masyarakat, Jalur Berbahaya Aliran Erupsi Semeru Terpasang Garis Polisi
Garis polisi terpasang di kawasan Dusun Sumbersari dan Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, lokasi aliran erupsi Gunung Semeru. [Beritajatim.com]

SuaraMalang.id - Garis polisi terpasang di kawasan Dusun Sumbersari dan Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Jalur tambang pasir itu dinilai sangat berbahaya jika terjadi awan panas susulan, akibat erupsi Gunung Semeru.

Relawan Gerakbareng Jakarta Andik Kurniawan mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek Pronojiwo dan Satbrimob Polda Jawa Timur untuk melakukan penyekatan di kawasan tersebut. Lantaran lokasi sangat berbahaya, maka diputuskan untuk dipasangi garis polisi agar warga tidak mendekat ke kawasan tersebut.

“Kita kemarin fokus pada evakuasi, penyelamatan barang-barang warga dan juga hewan-hewan warga serta barang-barang lainnya. Nah kita baru kemarin masuk ke sini. Ternyata di sini terlihat adanya beberapa potensi yang sekiranya akan membahayakan masyarakat,” katanya mengutip dari Beritajatim.com jejaring media Suara.com, Jumat (10/12/2021).

Selain berpotensi terjadi erupsi susulan, lanjut dia, lokasi tersebut juga ternyata masih terdapat sisa-sisa lahar yang sangat panas.

Baca Juga:Pemeriksaan Kesehatan bagi Korban Erupsi Semeru Digelar di Posko BRI Peduli

“Ini merupakan salah satu aliran lahar dan kondisi sungainya di sana masih dalam kondisi memanas. Saya tadi melihat masih ada kepulan-kepulan asap di sekitar penambangan dan juga di sekitar sungai,” sambungnya.

Menyikapi itu, Ia mengimbau masyarakat yang tidak berkepentingan agar tidak mendekat ke kawasan berbahaya tersebut.

Andik menambahkan, berdasarkan informasi yang didapat, kawasan tersebut terdapat kurang lebih tiga truk pasir yang masih tertimbun lahar. Selain itu, ada tujuh orang yang dilaporkan hilang, belum ditemukan.

“Sudah barang pasti itu akan sangat berisiko. Ketika orang yang tidak tahu ataupun masyarakat yang melihat ke sana,” imbuhnya.

Baca Juga:Debu Gunung Semeru Kandung Silika, Dokter Ini Ingatkan Relawan Selalu Bermasker

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini