Kisah Warga Menyelamatkan Diri ke Dalam Kamar Mandi Selama Dua Jam Saat Erupsi Semeru

Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) membuat sejumlah desa hancur akibat terjangan guguran awan panas dan menyebabkan korban jiwa.

Chandra Iswinarno
Selasa, 07 Desember 2021 | 07:00 WIB
Kisah Warga Menyelamatkan Diri ke Dalam Kamar Mandi Selama Dua Jam Saat Erupsi Semeru
Kondisi pemukiman di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Lumajang yang tertimbun abu vulkanik usai Erupsi Gunung Semeru menerjang wilayah tersebut. Sejumlah warga berusaha mengambil sejumlah barang-barang yang bisa diselamatkan, Senin (6/12/2021). [Suara.com/B Susanto]

SuaraMalang.id - Erupsi Gunung Semeru yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang pada Sabtu (4/12/2021) sore terjadi begitu cepat dan tiba-tiba.

Banyak warga yang berada di daerah terdampak erupsi Gunung Semeru bersyukur bisa selamat dari terjangan awan panas. Namun ada juga yang meninggal karena terjebak saat berupaya menyelamatkan diri.

Kisah itu seperti yang diungkapkan salah satu Warga Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Agus (40). Dia menceritakan detik-detik dirinya bisa selamat dari terjangan awan panas guguran, saat erupsi Gunung Semeru.

Kisah tersebut berawal saat, dia dan beberapa warga lainnya tengah berada di warung miliknya di kawasan lereng Gunung Semeru. Tiba-tiba, terdengar seperti suara dentuman yang sangat keras, selain itu juga terasa ada getaran dari tanah.

Baca Juga:Relawan Kesulitan Mencari Korban Erupsi Semeru yang Dilaporkan Hilang

Menyadai kondisi tersebut, ia bersama warga lainnya langsung lari menyelamatkan diri mencari tempat yang aman, menuju kamar mandi warung saat awan panas guguran datang. Di dalam kamar mandi itu, ia bersama lima warga lainnya terjebak hingga dua jam.

"Langsung bersembunyi di kamar mandi itu. Ada orang lima. Hampir dua jam kami terjebak di dalam kamar mandi sebelum datang bantuan," katanya di tempat pengungsian di Desa Sumberwuluh pada Senin (6/12/2021).

Meski begitu, ada seorang pekerjanya bernama Siti (30) yang tetap nekat mengendarai sepeda motor untuk menyelamatkan diri. Padahal Agus mengemukakan, sempat melarang Siti untuk keluar. Lantaran saat itu bersamaan terdengar dentuman yang keras dan terlihat ada awan panas guguran kemudian awan juga sangat pekat sekali.

"Sudah tak penging ( saya larang) pulang. Dia (Siti) tetap nekat pulang kejebak di jalan wis (dia terjebak di jalan). Dia keseret 100 meter dari warungnya," ujar Agus.

Namun nahas dialami Siti. Sehari setelah terjangan awan panas, jenazah korban dan motornya kemudian ditemukan dan dikenali. Jenazah baru ditemukan pada Minggu 5 Desember 2021, tidak jauh dari tempat warungnya.

Baca Juga:Update Korban Meninggal Akibat Letusan Semeru Jadi 22 Orang, 2.004 Warga Mengungsi

Isak tangis warga dan keluarganya kemudian pecah saat jenazah dan motornya dievakuasi di masjid setempat.

Sebelumnya, Gunung Semeru mengalami erupsi Sabtu 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB mengeluarkan awan panas guguran (APG).

Kejadian tersebut membuat warga sekitar Gunung Semeru berlarian panik berusaha menghindari gumpalan awan. Permukiman terdampak gelap gulita karena listrik mati.

Kontributor: B Susanto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini