SuaraMalang.id - Sejumlah tiga rumah warga di RW06 Kelurahan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur hancur diterjang banjir, pada Kamis (4/11/2021) lalu.
Camat Klojen Heri Sunarko mengatakan, pemerintah akan mengupayakan bantuan kepada tiga warga yang rumahnya hancur terdampak meluapnya Sungai Brantas tersebut.
"Kan itu satu hilang, yang rusak parah dua ya. Itu sudah kita ajukan ke pemerintah untuk perbaikan. Itu ranahnya ke DPUPRPKP dan Dinsos Kota Malang," katanya mengutip dari TIMES Indonesia jaringan Suara.com, Minggu (7/11/2021).
Diketahui, tiga rumah yang hancur terdampak banjir Malang. yakni milik Rohman, Joko Mulyono dan Agus Rangga.
Baca Juga:Dilema Warga Bantaran Sungai Brantas di Malang dan Ancaman Banjir Bandang Susulan
Ketua RT 7 RW 6, Kelurahan Klojen, Kota Malang, Yuli Asminarsih mengatakan bahwa 3 KK dengan total 5 orang tersebut untuk sementara ditampung di kediamannya.
"Sementara rumah saya kan juga jebol. Tapi, saya rasa masih bisa saya tempati. Jadi nanti saya tampung," ujarnya.
Padahal, diungkapkan Yuli, rumahnya pun sudah terdapat 6 orang termasuk dirinya dan suami yang sedang mengalami stroke ringan.
Kendati demikian, Ia rela menampung 3 KK tersebut sebagai bentuk tanggung jawabnya selaku Ketua RT 7 RW 6.
"Karena saya sebagai RT itu tanggung jawab saya. Jadi saya yang harus menangani. Tadi juga sudah rapat, saya bilang kalau saya siap menerima mereka," ungkapnya.
Baca Juga:Menteri Risma Sedih Lihat Kondisi Pengungsi Banjir di Gresik
Untuk berapa lamanya, Yuli sendiri belum mengetahui bakal menampung ke 3 KK tersebut sampai kapan. Akan tetapi, rencananya memang dari Pemerintah Kota Malang melalui DPUPRPKP akan melakukan pembangunan kepada rumah yang rusak parah akibat diterjang banjir.
"Setidaknya sementara ditampung di tempat saya. Cuma tetap waspada dan dijaga," katanya.
Disisi lain, Yuli menceritakan bahwa musibah ini menjadi trauma bagi dirinya dan juga seluruh warga yang terdampak. Apalagi, pada saat dirinya menyelamatkan diri, harus memikirkan sang suami yang mengalami stroke ringan dan harus diselamatkan.
"Hampir saja tidak tertolong. Kita lari itu sudah seatas lutut air dan lumpurnya. Akhirnya suami saya digendong naik ke sini (lokasi pengungsian) dengan anak pertama saya," bebernya.
Tak ada satu pun yang terluka akibat persitiwa tersebut. Ia pun berharap kedepan bantuan dari seluruh pihak bisa segera dilakukan agar lokasinya segera normal kembali.
"Kalau saat ini saya mantau warga semua mengharapkan bantuan sesegera mungkin. Kita lihat nantinya gimana ya," katanya.