“Jangan sampai meninggalkan ruang ganti dalam keadaan kotor, suasana harus bersih seperti kita pertama datang kesini sebelum pertandingan,” tandasnya.
Selain itu, Ali Rifki menilai bahwa tradisi tersebut selain menanamkan kebaikan juga dapat mempererat kesolidan Arema FC.
“Hal ini memang terlihat sederhana. Tapi di sisi lain secara emosional mampu membangun kesolidan di tim, karena kita sama-sama merasa bertanggung jawab terhadap sekitar kita, terutama ruang ganti yang sudah kita gunakan,” ungkap Ali.
Tradisi ini memang harus terus dilakukan. Kendati Arema FC bermain di luar kandang. Namun tim Singo Edan merasa memiliki ikatan emosional terhadap ruang ganti pemain yang digunakan. Di ruang ganti sendiri banyak hal yang dilakukan oleh Arema FC, selain berfungsi sebagai tempat transit pemain. Di ruangan itu pula taktik dan strategi kerap di susun. Ruang ganti menjadi bagian penting dari persiapan terakhir Arema FC sebelum pertandingan. Hal itu pula yang membuat Arema FC merasa memiliki tanggung jawab moral terhadap suasana di ruang ganti, terutama kebersihannya.
Baca Juga:Hadapi Persebaya, Arema FC Bikin Program Tribun Face