SuaraMalang.id - Akhir-akhir ini fenomena awan bertopi sering muncul di Gunung Lawu, Jawa Timur. Awan bertopi memang bukan sesuatu yang aneh selama kemarau.
Sudah biasa awan yang sepintas memang nampak seperti topi itu muncul puncak gunung setiap menjelang atau tepat saat musim kemarau. Selama Agustus hingga September ini, setidaknya sudah dua kali awan bertopi muncul.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda – Sidoarjo, Teguh Tri, menjelaskan kalau awan serupa sering muncul di sekitar gunung atau dataran tinggi.
Pada umumnya bentuknya hampir sama, dan terlihat ada garis – garis halus. Menurut Teguh, awan itu sekaligus mengindikasikan kalau sedang terjadi turbulensi.
Baca Juga:Meski Anggaran Cekak, Jatim Tetap Targetkan Juara Umum PON Papua
"Awan-awan ini mengindikasikan adanya turbulensi atau putaran angin secara vertikal yang cukup kuat, sehingga berbahaya bagi penerbangan rendah," kata Teguh, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Senin (6/8/2021)
Teguh mengungkapkan secara meteorologi, awan tersebut tidak mengindikasikan adanya fenomena alam yang lain. Bahkan, tak terkait dengan bencana alam tau bencana besar yang lain.
Sifatnya tidak membahayakan bagi para pendaki gunung. Meski teyap diimbau untuk menjaga suhu badan agar tidak hipotermia. "Fenomena ini jarang terjadi dan hanya bersifat momentum atau waktu- waktu tertentu," kata Teguh menegaskan.