Tempat Tidur Pasien RS Paru Jember Tak Ditambah Akibat Nakes Banyak yang Terpapar COVID-19

Rumah Sakit Paru di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tidak akan menambah tempat tidur untuk perawatan pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 karena keterbatasan jumlah nakes

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 30 Juli 2021 | 07:00 WIB
Tempat Tidur Pasien RS Paru Jember Tak Ditambah Akibat Nakes Banyak yang Terpapar COVID-19
Ilustrasi virus Corona Covid-19 -Tempat Tidur Pasien RS Paru Jember Tak Ditambah Akibat Nakes Banyak yang Terpapar COVID-19. (Shutterstock)

SuaraMalang.id - Rumah Sakit Paru Kabupaten Jember, Jawa Timur memutuskan tidak menambah jumlah tempat tidur pasien COVID-19, lantaran keterbatasan jumlah tenaga kesehatan (nakes) khususnya perawat.

Pelaksana Tugas Direktur RS Paru Jember dr. Sigit Kusumajati mengatakan, pihaknya hanya menggunakan 53 tempat tidur untuk pelayanan pasien COVID-19.

"Kami sebenarnya memiliki sebanyak 96 tempat tidur, namun kami hanya menggunakan 53 tempat tidur untuk pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 karena jumlah perawat yang sangat terbatas," katanya dikutip dari Antara, Kamis (29/7/2021).

Dijelaskannya, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) selama beberapa hari terakhir mencapai 100 persen. Hal itu dipicu jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 terus meningkat.

Baca Juga:UPDATE: Kasus Kematian COVID-19 Tertinggi Urutan Kedua di Jatim

"Tenda darurat yang disiagakan di RS Paru mampu menampung 21 pasien dan di sana pasien hanya transit sambil menunggu adanya kamar kosong di ruang isolasi khusus (RIK) yang selalu penuh," sambungnya.

Meski pasien terus meningkat, pihak rumah sakit terpaksa tidak menambah jumlah tempat tidur. Lantaran sangat berisiko terhadap kondisi nakes.

Perlu diketahui, tercatat ada puluhan tenaga kesehatan di RS Paru Jember terpapar COVID-19 sejak Januari hingga Juli 2021. Bahkan satu analis laboratorium rumah sakit setempat meninggal dunia karena terpapar virus Corona.

"Banyak tenaga kesehatan kami yang terkonfirmasi positif karena memang risiko tinggi saat menangani pasien COVID-19, sehingga dengan adanya keterbatasan perawat, kami tegaskan tidak akan menambah tempat tidur untuk pasien COVID-19," katanya.

Idealnya, lanjut dia, RS Paru membutuhkan tambahan tenaga kesehatan sebanyak 28 perawat dan lima analis laboratorium, agar seluruh tempat tidur di rumah sakit bisa digunakan untuk menangani pasien yang terkonfirmasi positif.

Baca Juga:Dua Nakes Rumah Sakit dr Soebandi Jember Meninggal Terpapar Covid-19

Informasi yang dihimpun di lapangan sejumlah rumah sakit yang menangani pasien COVID-19 di Kabupaten Jember sebagian besar sudah penuh, bahkan Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember menyiagakan beberapa ambulans desa di halaman rumah sakit setempat untuk menampung pasien yang tidak mendapat kamar di rumah sakit setempat.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 menyebutkan bahwa jumlah pasien yang terkonfirmasi positif hingga 29 Juli 2021 sebanyak 11.188 orang, dengan jumlah kasus aktif sebanyak 1.920 orang, kemudian total pasien yang sembuh sebanyak 8.336 orang, dan meninggal sebanyak 932 orang.

(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini