Sementara, Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jember M. Jamil mengatakan pihaknya menyayangkan adanya peristiwa anarkis yang menimpa petugas pemulasaran jenazah.
“Kami menyayangkan adanya aksi anarkis yang dilakukan oleh warga terhadap petugas pemakaman Covid-19, memang kerap kali petugas pemakaman mendapat penolakan di pemakaman. Namun tidak sampai terjadi aksi anarkis, oleh karena itu, kami minta aparat hukum untuk bertindak tegas menangani kasus ini,” ujar M. Jamil.
Kapolres Jember AKBP Arif Rakhman Arifin mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dan memburu penyebar informasi bohong alias hoaks yang beredar di berbagai platform aplikasi dan media sosial tersebut.
“Kami masih melakukan penyelidikan terutama kepada mereka yang menyebar info hoaks dalam kasus perebutan jenazah di Silo,” ujarnya.
Baca Juga:Lowongan Relawan Nakes di Jember Sepi Peminat, Rumah Sakit Kewalahan Hadapi Covid-19