BB TNBTS Rekam Pergerakan Macaan Tutul Melalui Kamera Trap

Aktivitas macan tutul di kawasan TNBTS terekam beberapa kali dalam kamera trap yang dipasang di wilayah seluas 27,14 hektare tersebut.

Chandra Iswinarno
Minggu, 06 Juni 2021 | 01:30 WIB
BB TNBTS Rekam Pergerakan Macaan Tutul Melalui Kamera Trap
Macan Tutul Jawa. [foto; Taman Nasional Meru Betiri]

SuaraMalang.id - Aktivitas macan tutul di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terekam beberapa kali dalam kamera trap yang dipasang di wilayah seluas 27,14 hektare tersebut.

Meski begitu, Balai Besar TNBTS tidak merinci lokasi keberadaan satwa liar yang nyaris punah tersebut, karena untuk mengantisipasi adanya perburuan liar yang dilakukan pemburu.

"Dari hasil tangkapan kamera trap kami, memang ada," ujar Plt Kepala BB TNBTS Novita Kusuma Wardani di Malang seperti dilansir Times Indonesia-jaringan Suara.com pada Sabtu (5/6/2021).

Diungkapkannya, dengan adanya bukti otentik tersebut menunjukkan habitat macan tutul harus menjadi perhatian semua pihak. Dia juga menjelaskan, hal tersebut seiring dengan masih ada perburuan yang terpantau. Sehingga dengan adanya kamera trap yang dipasang, para pemburu menjadi lebih takut untuk masuk kawasan.

Hingga kini, BB TNBTS sendiri telah memasang sekitar 60 unit lebih kamera trap di kawasan-kawasan tertentu, terutama kawasan yang menjadi perlintasan macan tutul.

Baca Juga:Populasi Macan Tutul Jawa di Taman Nasional Meru Betiri Bertambah

Pengendali Ekosistem Hutan TNBTS Toni Artaka mengatakan, catatan jalur-jalur yang kerapkali menjadi perlintasan Macan tutul tersebut didapat dari laporan masyarakat serta hasil observasi tim di lapangan.

"Sejak 2015 kami rutin melakukan pengamatan melalui kamera trap. Sebelum adanya alat ini, kami hanya memantau dari cakaran, feses / kotoran dan jejak lainnya. Setelah kami punya kamera trap, kami dapatkan foto," jelasnya.

Dia juga merinci, kamera trap yang telah terpasang berhasil menangkap aktivitas macam tutul sebanyak 21 ekor sejak 2015 sampai sekarang.

Terbaru, pada tahun 2020, BB TNBTS memiliki data foto tangkapan kamera trap yang memonitor adanya aktivitas tiga ekor macan tutul. Sedangkan pada tahun sebelumnya, hanya ada seekor macan tutul yang terpantau.

"Data yang kami sampaikan ini adalah data set monitoring. Yang di luar data ini, kemungkinan lebih banyak lagi," ucapnya.

Baca Juga:Dua Hari Dirawat, Macan Tutul yang Ditemukan di Kawah Putih Akhirnya Mati

Toni menjelaskan, di seluruh kawasan TNBTS ada 21 individu yang berbeda baik dari jenis umur hingga jenis kelamin. Untuk mengetahui jenis kelamin apakah jantan atau betina, pihaknya kesulitan.

Lebih lanjut, dia mengatakan dari data tersebut menunjukkan adanya tren positif habitat satwa macan tutul di kawasan TNBTS. Selanjutnya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi ekosistem hutan agar tetap asri dan terjaga. Menurutnya, restorasi ekosistem hutan harus dilakukan. Semua pihak wajib terlibat, baik pemerintah, aktivis lingkungan serta masyarakat secara umum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini