SuaraMalang.id - Baru-baru ini banyak terduga teroris ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror. Sejumlah terduga teroris ini dikait-kaitkan dengan organisasi Front Pembela Islam (FPI) yang sudah dibubarkan.
Munarman, eks pentolan FPI marah bila terorisme dikait-kaitkan dengan FPI. Apalagi para terduga teroris itu ditangkap ketika FPI sudah dibubarkan oleh pemerintah.
Terlebih ada pihak-pihak yang menghubungkan para terduga teroris itu dengan sidang kasus Habib Rizieq. Salah satunya pengakuan seorang terduga yang mengatakan akan meledakkan bom dalam sidang Habib Rizieq Shihab.
Munarman pun meminta sebaiknya pihak tersebut agar tidak menyerang Habib Rizieq dengan menyerang FPI sebagai sarang teroris.
Baca Juga:Munarman Tantang Buktikan FPI Sarang Teroris: Jangan Main Kayu
"Kalau marah dengan eksepsi HRS kemarin, bilang saja. Itu kan hak dia di pengadilan. Jadi ngomong saja, tidak ada hal yang tidak bisa diselesaikan," ujar Munarman, dikutip dari suara.com, jejaring media SuaraMalang.id, Rabu (7/4/2021).
Munarman mengatakan hal tersebut mengingat FPI sudah bubar, jadi sia-sia tudingan tersebut karena mengaitkan isu teroris dengan ormas yang sudah bubar.
Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak yang ia sebutkan tadi, sebaiknya hal ini dibicarakan dengan kepala dingin, dengan cara mendiskusikan hal ini bersama.
"Saya punya solusi, kita diskusi secara terhormat, jangan main kasar, jangan main kayu, saya sudah paham," ujar Munarman.
Sebelumnya, Densus 88 menangkap sejumlah terduga teroris beserta sejumlah barang bukti yang mengaitkan aksi mereka dengan FPI. Kemudian ketika video 4 terduga teroris di Jabodetabek mengklaim diri mereka simpatisan FPI.
Baca Juga:3 Polisi Tersangka Kasus Laskar FPI, DPR: Kesalahan Prosedur Harus Diusut!