Namun pada saat proses pemakaman di desa setempat terjadi penolakan keras oleh inisial S (20), anak almarhum Maryati. Karena tak percaya adanya COVID-19, Ia ngotot agar ibunya dimakamkan secara umum.
Tak tanggung-tanggung, ia mengancam akan membakar rumah sakit, serta mobil polisi. Bahkan, dengan sajam samurai ia juga mengancam petugas jika jenazah ibunya tetap dimakamkan secara protokol COVID-19.