- Dinkes Malang temukan mikroba pada 3 dari 4 sampel makanan 'Makan Bergizi Gratis' yang tak layak konsumsi.
- Kontaminasi mikroba diduga dari wadah kotor bekas ikan dori & penggunaan air sumur untuk memasak.
- Dinkes sarankan kebersihan wadah, kontrol suhu, masak benar, & pakai air PDAM untuk cegah terulang.
SuaraMalang.id - Setelah dilakukan tes laboratorium oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, ditemukan kandungan mikroba pada tiga dari empat sampel makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga dalam kondisi tidak layak konsumsi atau basi saat dibagikan.
Menurut Kepala Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif di Kota Malang, Jawa Timur, mengatakan kandungan mikroba pada tiga dari empat menu MBG merupakan hasil uji laboratorium yang dilakukan setelah pengambilan sampel di lapangan oleh petugas Puskesmas menggunakan alat sanitarian kit.
"Setelah menggunakan sanitarian kit ada pemeraman 48 jam. Dari empat sampel makanan ada tiga mengandung mikroba dan satunya tidak," kata Husnul, Selasa (14/10/2025).
Menurut Husnul, menu yang kedapatan mengandung mikroba adalah ayam suwir, tumis sayuran berupa buncis, jagung, dan wortel, serta nasi.
Sedangkan, satu menu yang bebas kandungan mikroba adalah tahu goreng.
Dari hasil uji laboratorium itu, Dinkes Kota Malang menyimpulkan bahwa kontaminasi mikroba pada makanan MBG bisa dikarenakan kurang bersihnya proses pencucian nampan atau ompreng yang digunakan sebagai wadah menu MBG.
"Karena kalau dari telusur, itu karena ompreng sebelumnya digunakan untuk menu ikan dori, sehingga ada kemungkinan mencucinya tidak bersih," ucapnya.
Husnul pun menyebut bahwa proses pencucian wadah menu MBG juga perlu direndam menggunakan air panas guna menghilangkan sisa lemak dan bau dari sisa makanan.
Selain itu, Dinkes setempat menyarankan agar petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) senantiasa mengecek kesesuaian suhu pada alat penyimpanan bahan baku MBG atau cold storage.
Baca Juga: Katering RKP Manfaatkan KUR BRI untuk Pasok Makanan bagi Program Makan Bergizi Gratis
Kontrol terhadap suhu penyimpanan makanan untuk memastikan bahan baku tetap dalam kondisi layak dan mencegah kontaminasi.
Tak hanya itu, ia mengingatkan agar kejadian serupa tidak terulang, maka setiap menu yang dihidangkan sebagai paket MBG agar dimasak sesuai ketentuan.
Husnul juga menyampaikan proses memasak makanan MBG di semua SPPG disarankan lebih memprioritaskan menggunakan air dari PDAM.
"Karena dalam proses masaknya ini MBG masih menggunakan air sumur," ucapnya. [ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
Terkini
-
Operasi Zebra Semeru 2025 di Malang Catat 103 Ribu Pelanggaran, ETLE Makin Diperketat!
-
Lonjakan Kasus HIV di Kota Malang, Ini Cara Dinkes Percepat Penanganan!
-
Cara Cek Bansos November 2025 Lewat HP, Semua Lewat Aplikasi Cek Bansos!
-
AgenBRILink Mulya Motor Hadirkan Layanan Keuangan hingga ke Pelosok
-
Konsisten Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR