Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 09 Juli 2025 | 14:03 WIB
Gunung Semeru erupsi dengan tinggi letusan mencapai 1 km di atas puncak pada Rabu (9/7/2025) pagi. [ANTARA/HO-PVMBG]

SuaraMalang.id - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali meningkat. Gunung tertinggi di Pulau Jawa yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur itu mengalami empat kali erupsi pada Rabu (9/7/2025), dengan tinggi letusan mencapai 1 kilometer di atas puncak.

Menyikapi kondisi tersebut, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan dan tidak melakukan aktivitas di zona-zona rawan bencana.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi, menegaskan bahwa Semeru masih berada pada status Waspada atau Level II, sehingga sejumlah pembatasan aktivitas diberlakukan di sekitar gunung.

“Terjadi erupsi kedua pada pukul 06.26 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 mdpl,” kata Ghufron dalam laporan yang dikutip dari ANTARA di Lumajang.

Baca Juga: Jalan Pakis-Turen Makin Lebar, Diusulkan Pindah Pengelolaan ke Provinsi

Kolom abu tampak berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat.

Erupsi pertama terjadi dini hari pada pukul 00.31 WIB dengan tinggi letusan sekitar 400 meter di atas puncak, sedangkan erupsi ketiga dan keempat berlangsung pada pukul 08.14 WIB dan 10.23 WIB.

Erupsi ketiga bahkan mencapai ketinggian 1.000 meter.

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 214 detik," ujarnya.

PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak.

Baca Juga: Arema FC Pulang Kampung, 2 Laga Penghujung Liga 1 di Stadion Kanjuruhan?

Bahkan di luar jarak tersebut, warga diminta menghindari area 500 meter dari tepi sungai karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan lahar hingga 13 kilometer dari puncak.

“Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” tambah Ghufron.

Selain itu, warga juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan, terutama di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

Dengan meningkatnya aktivitas vulkanik ini, masyarakat diminta mengikuti arahan dari otoritas terkait dan tidak mempercayai informasi yang belum terverifikasi.

Kesiapsiagaan dan kepatuhan terhadap imbauan menjadi kunci untuk meminimalkan risiko bencana.

Load More