SuaraMalang.id - Warga Kabupaten Malang diimbau untuk waspada, menyusul meningkatnya kejadian ular masuk rumah belakangan ini.
Berdasarkan data Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang, sepanjang Januari 2025 telah terjadi 22 kali evakuasi ular, sementara pada Februari sudah ada 8 laporan.
Komandan Peleton (Danton) Damkar Satpol PP Kabupaten Malang, Syaiful Anwar, mengatakan bahwa jenis ular yang sering ditemukan adalah ular sawah, ular weling, dan ular kobra.
"Musim hujan seperti sekarang memang rawan, karena ular mencari tempat kering dan sumber makanan," ujar Syaiful, MInggu (16/2/2025).
Kasus terbaru terjadi pada Kamis malam (13/2/2025), di Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji. Seekor ular piton sepanjang 2,5 meter masuk ke rumah warga.
"Ular itu pertama kali terlihat masuk dari dapur. Kemungkinan berasal dari sungai di belakang rumah, yang merupakan aliran Sungai Brantas," jelas Syaiful.
Pemilik rumah menemukan ular itu bersembunyi di tumpukan kayu di salah satu ruangan. Karena takut, mereka langsung menghubungi tim Damkar untuk evakuasi.
"Evakuasi hanya butuh beberapa menit. Dalam waktu dekat, ular akan dilepasliarkan kembali," tambahnya.
Sebelumnya, pada 11 Februari 2025, tim Damkar juga menerima laporan seekor ular weling sepanjang 30 cm masuk ke rumah warga di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau. Ular berbisa itu ditemukan bersembunyi di langit-langit rumah.
Baca Juga: Sanusi-Lathifah Siap Dilantik, Tolak Pesta
Menurut Syaiful, lokasi rumah yang dekat dengan sawah, sungai, dan pohon besar menjadi faktor utama ular masuk ke pemukiman.
"Biasanya, ranting pohon yang menyentuh atap rumah menjadi jalur masuk ular. Selain itu, lubang-lubang kecil di rumah bisa menjadi akses bagi ular untuk masuk," terangnya.
Imbauan Warga untuk Waspada
Untuk mengurangi risiko ular masuk ke rumah, warga diimbau untuk:
- Menutup lubang-lubang kecil di rumah yang bisa menjadi akses masuk ular.
- Memotong ranting pohon yang menyentuh atap rumah.
- Menjaga kebersihan rumah agar tidak menarik perhatian tikus, yang merupakan mangsa ular.
Syaiful menambahkan bahwa ular sawah yang tidak berbisa biasanya dilepas di area persawahan, karena dapat membantu mengendalikan populasi tikus.
Sementara itu, ular berbisa seperti kobra dan weling dilepas di area sungai jauh dari permukiman, sedangkan ular besar seperti piton dititipkan ke komunitas pencinta alam untuk dilepas di hutan, seperti lereng Gunung Arjuno.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Sanusi-Lathifah Siap Dilantik, Tolak Pesta
-
Akses ke Gunung Bromo via Malang Sudah Dibuka Kembali
-
Ramalan Shio: Tahun Ular Kayu 2025, Momen Kebangkitan Arema FC?
-
Tragis! Dua Bocah Tewas Tenggelam di Sungai Malang, Diduga Kakak Beradik
-
Longsor di Malang: Hujan Deras Picu Bencana, Kebun Jeruk Lenyap Tertimbun
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
BRI Bangun UMKM Tangguh Lewat BRILiaN, Pengusaha Muda Kombucha Jadi Inspirasi
-
Nikmati, Cashback Maksimal dari BRI untuk Investor Sukuk Ritel SR023T3 dan SR023T5
-
Modal Gercep! Saldo Rp199 Ribu Langsung Cair, Sikat 3 Link DANA Kaget Ini
-
BRI Hadirkan QRIS Kartu Kredit di Super Apps BRImo untuk Transaksi Besar
-
Lewat Holding UMi, BRI Tingkatkan Keuangan Inklusif untuk UMKM