SuaraMalang.id - Kecelakaan maut melibatkan bus rombongan siswa SMP asal Bogor, Jawa Barat dengan truk pengangkut pakan ternak di Jalan Tol Pandaan-Malang Kilometer (KM) 77+200 menyebabkan empat orang meninggal dunia.
Salah satu korban meninggal dunia adalah sopir bus yang mengangkut 48 orang, 40 orang di antaranya merupakan siswa.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Malang, Jawa Timur, AKBP Putu Kholis Aryana mengaku masih akan menyelidiki penyebab kecelakaan.
Saat insiden terjadi truk mengalami hambatan dan tak bisa melaju dengan lancar, karena jalanan yang menanjak dan menikung.
Menurut kronologi awal kecelakaan, truk melaju dari arah Surabaya menuju ke Malang. Saat tiba di lokasi kejadian, truk menepi di bahu jalan karena tidak kuat menanjak.
"Lalu truk itu dihentikan oleh sopir dan bagian ban belakangnya diganjal, namun ternyata ganjalannya tidak sempurna akhirnya truk ini mundur tidak terkendali," ujarnya, Senin (23/12/2024).
Pengemudi truk sempat berusaha mengendalikan kendaraannya dengan mencoba naik kembali, namun tidak bisa mengambil alihnya. Truk melaju ke bawah menabrak bus yang melaju dengan kecepatan tinggi.
"Sudah terlambat karena ada bus dari belakang dan melaju dengan kecepatan cukup tinggi sehingga benturan ataupun tabrakan tidak terelakan," kata dia.
Bus mengalami kerusakan cukup parah pada bagian sisi kanan depan hingga ruang kemudi. Sedangkan truk rusak di bagian kiri.
Baca Juga: Truk Wortel Terperosok di Tanjakan Maut Kali Lanang, Batu
"Ini bisa menggambarkan peristiwa tabrakannya dan sesuai dengan posisi terakhir bus yang berada melintang ke arah sebelah kiri di bagian guard rail tol," tuturnya.
Kepolisian masih mendalami penyebab truk tidak kuat menanjak, hingga jumlah muatan dan kondisi pengereman kendaraan juga diperiksa.
"Ini truk tidak kuat menanjak dan berhenti di bahu jalan dan mundur sehingga tidak terkendali, apakah hand rem-nya blong masih kami dalami dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP)," kata Putu.
Tim dari kepolisian juga menyelidiki apakah penyebab truk tersebut tak kuat menanjak karena disebabkan kelebihan muatan.
"Nanti kami lihat jumlah pakan ternak yang diangkut dan kami lihat kapasitas kendaraannya," katanya.
Informasi yang dihimpun, empat orang yang meninggal dunia ialah sopir bus dan crew bus, serta dua lainnya merupakan penumpang. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota
-
Bea Cukai Malang Musnahkan 3,2 Juta Rokok Ilegal, Kerugian Capai Rp 2,39 Miliar
-
Operasi Zebra Semeru 2025 di Malang Catat 103 Ribu Pelanggaran, ETLE Makin Diperketat!
-
Lonjakan Kasus HIV di Kota Malang, Ini Cara Dinkes Percepat Penanganan!