Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Selasa, 24 Desember 2024 | 08:02 WIB
Petugas melakukan evakuasi pada kecelakaan antara bus dan truk di Kilometer (KM) 77+200 Jalan Tol Pandaan-Malang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024). ANTARA/Ananto Pradana

SuaraMalang.id - Kecelakaan maut melibatkan bus rombongan siswa SMP asal Bogor, Jawa Barat dengan truk pengangkut pakan ternak di Jalan Tol Pandaan-Malang Kilometer (KM) 77+200 menyebabkan empat orang meninggal dunia.

Salah satu korban meninggal dunia adalah sopir bus yang mengangkut 48 orang, 40 orang di antaranya merupakan siswa.

Kepala Kepolisian Resor (Polres) Malang, Jawa Timur, AKBP Putu Kholis Aryana mengaku masih akan menyelidiki penyebab kecelakaan.

Saat insiden terjadi truk mengalami hambatan dan tak bisa melaju dengan lancar, karena jalanan yang menanjak dan menikung.

Baca Juga: Truk Wortel Terperosok di Tanjakan Maut Kali Lanang, Batu

Menurut kronologi awal kecelakaan, truk melaju dari arah Surabaya menuju ke Malang. Saat tiba di lokasi kejadian, truk menepi di bahu jalan karena tidak kuat menanjak.

"Lalu truk itu dihentikan oleh sopir dan bagian ban belakangnya diganjal, namun ternyata ganjalannya tidak sempurna akhirnya truk ini mundur tidak terkendali," ujarnya, Senin (23/12/2024).

Pengemudi truk sempat berusaha mengendalikan kendaraannya dengan mencoba naik kembali, namun tidak bisa mengambil alihnya. Truk melaju ke bawah menabrak bus yang melaju dengan kecepatan tinggi.

"Sudah terlambat karena ada bus dari belakang dan melaju dengan kecepatan cukup tinggi sehingga benturan ataupun tabrakan tidak terelakan," kata dia.

Bus mengalami kerusakan cukup parah pada bagian sisi kanan depan hingga ruang kemudi. Sedangkan truk rusak di bagian kiri.

Baca Juga: Truk Es Batu Terguling Dramatis di Tol Pandaan-Malang, Sopir Selamat

"Ini bisa menggambarkan peristiwa tabrakannya dan sesuai dengan posisi terakhir bus yang berada melintang ke arah sebelah kiri di bagian guard rail tol," tuturnya.

Kepolisian masih mendalami penyebab truk tidak kuat menanjak, hingga jumlah muatan dan kondisi pengereman kendaraan juga diperiksa.

"Ini truk tidak kuat menanjak dan berhenti di bahu jalan dan mundur sehingga tidak terkendali, apakah hand rem-nya blong masih kami dalami dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP)," kata Putu.

Tim dari kepolisian juga menyelidiki apakah penyebab truk tersebut tak kuat menanjak karena disebabkan kelebihan muatan.

"Nanti kami lihat jumlah pakan ternak yang diangkut dan kami lihat kapasitas kendaraannya," katanya.

Informasi yang dihimpun, empat orang yang meninggal dunia ialah sopir bus dan crew bus, serta dua lainnya merupakan penumpang. [Antara]

Load More