Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Rabu, 06 November 2024 | 13:46 WIB
Ilustrasi kebakaran pasar. (Suara.com/Citra Ningsih)

SuaraMalang.id - Kebakaran melanda area Pasar Dampit pada Rabu dini hari, menghanguskan empat unit toko dan lima lapak pedagang kaki lima (PKL). Insiden ini terjadi sekitar pukul 00.30 WIB dan menyebabkan kerugian materiil yang masih dalam perhitungan.

Kapolsek Dampit, Iptu Ahmad Taufik, mengungkapkan bahwa kebakaran awalnya diketahui oleh satpam pasar yang melihat percikan api di warung makan milik seorang pedagang bernama Ida, yang terletak di sebelah selatan Pasar Dampit Unit II.

Bersama dua orang lainnya, satpam mencoba memadamkan api menggunakan selang air kecil, namun api dengan cepat membesar dan merambat ke toko lainnya.

Salah satu pemandangan yang mengkhawatirkan adalah ledakan kembang api yang tersimpan di salah satu toko, semakin memperburuk situasi.

Baca Juga: Viral Detik-detik Kebakaran Dahsyat Pasar Dampit Malang, Tampak Kembang Api Berterbangan

“Kebakaran ini menghanguskan tiga toko elektronik, satu toko sandal dan sepatu, satu warung makan, serta beberapa lapak yang menjual mainan dan kembang api, alat pertanian, jasa servis kunci, dan penjualan topi,” ujar Taufik.

Petugas pemadam kebakaran dari Kabupaten Malang mengerahkan empat unit mobil damkar untuk mengatasi kebakaran tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Satpol PP Kabupaten Malang, Sigit Yuniarto, menyampaikan bahwa pemadaman dibantu oleh relawan Redkar, petugas dari Polsek dan Koramil Dampit, serta warga sekitar. Upaya pemadaman berlangsung selama 4,5 jam, mulai pukul 01.30 hingga 06.00 WIB.

Saat ini, lokasi kebakaran telah dipasang garis polisi untuk keperluan penyelidikan. “Sumber api masih dalam penyelidikan pihak kepolisian,” jelas Sigit.

Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kebakaran di Pasar Dampit menjadi peringatan penting bagi pedagang untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di area pasar.

Baca Juga: 8 Hektare Lahan Tebu Hangus Terbakar di Bondowoso, Angin Kencang Persulit Pemadaman

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More