Namun, tujuan utamanya bukan ekonomi semata. Prioritasnya adalah pelestarian Rinding Malang. Setiap momentum sosialisasi, terutama kepada pelajar atau mahasiswa, Ia selalu membagikan Rinding secara cuma-cuma alias gratis.
Penguatan Literasi Rinding Malang
Perjumpaan dengan Angga Ridho Subangga, medio 2018, meneguhkannya untuk terus meneliti Rinding, khususnya khas Malang.
“Bersama Angga, kami bercita-cita untuk melakukan riset lebih dalam lagi dan mengarsipkan Rinding Malang,” katanya.
Baca Juga: Meresahkan, Pria Ini Tiba-tiba Keluarkan 'Anunya' di Depan Penjaga Lapak Pasar Besar Malang
Angga menuturkan, berkat konsistensi mengenalkan Rinding Malang, kini telah mampu berbaur di berbagai lini. Tidak hanya seni musik, sastra dan pertunjukan. Instrumen unik ini juga pernah terlibat di industri fashion.
“Pernah jadi aksesoris atau properti untuk sesi pemotretan model fashion,” ujarnya.
Angga tertarik untuk terlibat dan berkontribusi melestarikan Rinding Malang berawal saat masih aktif dalam komunitas program mengajar di daerah pelosok, sekitar 2015. Ia bertemu dengan Bejo Sandy yang diundang menjadi pengajar di kelas inspirasi tersebut.
“Setelah berdiskusi dengan mas Bejo, maka tercetus ide untuk menguatkan literasi tentang Rinding Malang,” katanya.
Penguatan literasi diawali dengan riset, yakni mencari dan menelusuri jejak Rinding di Malang. Beriringan itu, Bejo Sandy dan Angga sosialisasi dengan cara door to door. Mereka mendatangi rumah baca, komunitas sastra, sekolah hingga kelompok karang taruna.
Baca Juga: Pergoki Selingkuh, Suami di Malang Bacok Istri dan Pria Idaman Lain
Jerih payah mereka akhirnya terbayar, gagasan bertajuk Revitalisasi Rinding Malang terpilih sebagai penerima Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards, pada 2017.
Penghujung 2021, karya tulisnya berjudul Rinding Malang: Revitalisasi Musik Tradisional Malang Raya memenangi lomba karya tulis naskah budaya Kota Malang.
Bejo optimistis, misinya membumikan Rinding Malang terwujud. Termasuk agar instrumen itu diakui sebagai warisan budaya. Pada 2020, Rinding Malang telah masuk pencatatan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
“Ini semakin memotivasi kami untuk riset lebih dalam lagi Rinding Malang,” katanya.
Kontributor : Aziz Ramadani
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
UMM Diserbu 2000 Mahasiswa Asing dari 62 Negara dari Program Sarjana Hingga Doktoral
-
Setop Ketergantungan Beras, DPRD Jatim Gaungkan Tanaman Alternatif demi Kedaulatan Pangan
-
Masih Aktif, Saldo DANA Kaget Untuk Hari Ini Bantu Kamu Supaya Ngirit
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak