Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 22 Agustus 2024 | 08:28 WIB
Ilustrasi sumber mata air (pexels/ganinph)

SuaraMalang.id - Komunitas masyarakat peduli lingkungan Sapu Bersih Sampah Nyemplung Kali (Sabers Pungli) menemukan sejumlah fakta dalam Ekspedisi Mata Air.

Koordinator Ekspedisi Mata Air Doddy Eko Wahyudi mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka menjaga atau revitalisasi mata air di Kota Batu. Dalam ekspedisi tersebut, pihaknya menemukan 302 mata air.

"Temuan 302 mata air yang dirilis awal Juni lalu itu masih belum termasuk di Desa Oro-Oro Ombo dan Kelurahan Pesanggrahan," ujarnya dilansir dari Ketik.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (21/8/2024).

Dia mengakui masih membutuhkan survei lanjutan mengenai mata air yang ada di Kota Batu.

Baca Juga: Industri Miras Rumahan di Junrejo Kota Batu Disegel Polisi, Setelah 7 Tahun Beroperasi

Namun dari yang sudah ditemukan, pihaknya mendapati banyak mata air yang mulai bermasalah dalam hal kelestariannya.

Beberapa ada yang mengalami penutunan debit air, pencemaran atau keruh, hingga berkurangnya lahan hijau catchment area atau daerah tangkap yang menjadi pengikat di sekitarnya berkurang.

"Mungkin bisa digambarkan kalo hampir semua mata air yang di Kelurahan Temas, Sisir, Ngagglik ada masalah terkait itu. Untuk penurunan debit pasti ada, karena ini masuk musim kemarau, tetapi tidak sampai kering," layamua.

Doddy menyebutkan, ekspedisi mata air dilakukan bersama sejumlah pihak yang bertujuan untuk mempertahankan kondisi mata air di kota Batu.

"Kami sudah melakukan komunikasi dengan Jasa Tirta dan BBWS Brantas sebagai salah satu stakeholder yang concern terhadap sumberdaya air," katanya.

Baca Juga: Puluhan Sapi di Kota Batu Mati Misterius, Dokter Hewan Temukan Fakta Mengejutkan

Load More